AIRSPACE-REVIEW.com – Sebanyak delapan unit jet siluman F-35A Lightning II saat ini telah dimiliki oleh Angkatan Udara Korea Selatan (ROKAF). Si Petir pun akan ditampilkan ke hadapan publik pada 1 Oktober mendatang bertepatan dengan HUT ke-70 ROKAF.
Soal kebutuhan F-35, Seoul telah menabalkan pembelian 40 unit pesawat generasi kelima buatan Lockheed Martin ini hingga tahun 2021. Sementara di dalam negeri, Korea Selatan tetap melanjutkan pengembangan jet tempur KF-X.
Satu unit F-35A ROKAF dikenai harga 107,5 juta dolar AS oleh Paman Sam. Korea Selatan pun telah memasukkan rencana tambahan pesanan sebanyak 20 unit pesawat bermesin tunggal ini.
Kantor Berita Yonhap melaporkan, peresmian beroperasinya kawanan Si Petir di jajaran ROKAF akan dilaksanakan di Wing Tempur ke-11 ROKAF yang berada di sebelah selatan Kota Daegu.
Pada hari perayaan itu, ROKAF sekaligus akan memperlihatkan radar F-35 yang menjadi keunggulan penempur multiperan ini kepada publik.
F-35A didesain mampu menguasai pertempuran udara dan melaksanakan misi pengeboman terhadap sasaran permukaan. Pesawat ini dapat mendeteksi musuh-musuhnya dari jarak yang jauh. Dengan begitu, F-35A sangat diandalkan sebagai senjata pertahanan udara.
F-35A mampu terbang dengan kecepatan maksimal mencapai 1,8 Mach dan menjelajah hingga jarak 2.170 km.
Muatan persenjataan yang dapat dibawa sebanyak 8,2 ton. Terdiri dari persenjataan eksternal yang dicantelkan di enam gantungan senjata di sayap dan senjata yang disembunyikan di dalam perutnya.
Namun bila bicara muatan tanpa gantungan senjata eksternal, kapasitas ruang senjata internal F-35A hanya berkisar 2,6 ton saja.
Pesawat pertama F-35A ROKAF, 001, muncul pertama kali pada Maret 2018 diikuti dengan pelatihan para pilotnya di Luke AFB, Arizona pada musim semi di tahun itu.
Dua unit kelompok pertama F-35A diterima ROKAF di Cheong Ju, Provinsi North Chungcheong pada 29 Maret 2019.
Roni Sontani