ANGKASAREVIEW.COM – Uni Emirat Arab telah menjadi salah satu negara pengimpor sistem persenjataan dari China. Yang terbaru, Negeri Para Emir belanja howitzer AH4 buatan Norinco, China.
Pembelian diumumkan pada hari terakhir pameran pertahanan IDEX 2019 beberapa waktu lalu di Abu Dhabi. Ketika itu UEA memberikan kontrak 8,2 juta dolar AS kepada perusahaan lokal yakni International Golden Group (IAG) sebagai penyuplai amunisi bagi howitzer yang dibeli.
Sobat AR, dikutip dari Jane’s, UEA telah menerima pengiriman kelompok pertama howitzer AH4 kaliber 155 mm/39 sebanyak enam unit. Senjata untuk perang di perbukitan ini akan digunakan untuk mempertebal kekuatan senjata pasukan di Yaman.
Sebelumnya, UEA telah menempatkan sejumlah howitzer Denel G5 kaliber 155 mm/45 buatan Afrika Selatan di Yaman. Namun dirasa, senjata ini terlalu berat untuk digunakan pada sejumlah misi.
Artikel lain: Dipesan UEA, Pesawat Kedua Saab GlobalEye AEW&C Mengudara Perdana
G-5 memiliki bobot 14 ton, sedangkan AH4 buatan Norinco hanya berbobot 4,5 ton saja. Ini artinya Sobat AR, AH4 memungkinkan untuk dimobilisasi secara mudah dengan cara digantung menggunakan helikopter CH-47F Chinook. Sistem senjata ini juga bisa diangkut menggunakan pesawat Y-8 atau C-130 Hercules.
UEA telah menerima sejumlah proyektil GP6 kaliber 155 mm berpemandu laser untuk howitzernya. Jarak jangkau tembakan peluru kanon ini berkisar antara 6-25 km dengan tingkat perkenaan mencapai 90%.
Army Recognition Sebelum ini UEA menggunakan proyektil GP1 berpemandu laser di Libya ketika Negeri Minyak menepatkan sejumlah kecil pasukannya di sana untuk membantu Tentara Nasional Libya.
Dibandingkan GP1, GP6 lebih tahan terhadap gangguan elektronik (jammer) pihak musuh. Di luar kedua proyektil tersebut, Norinco juga memasarkan proyektil GP155B berpemandu sistem navigasi satelit (GNSS).
Roni Sontani