ANGKASAREVIEW.COM – Sejak hubungan diplomatik dan ekonomi terganggu menyusul aneksasi Krimea oleh Rusia tahun 2014, Ukraina mengalami dampak pada berbagai hal. Salah satunya berimbas pada berhentinya lini produksi di pabrik pesawat Antonov yang dibangun Uni Soviet tahun 1946.
Antonov kita ketahui sebagai produsen pesawat angkut dengan tiga puluh jenis pesawat berbeda. Pabrik yang berada di Kiev, Ukraina ini masih memegang rekor sebagai pembuat pesawat angkut terbesar sejagat, An-225 Mriya.
Terganggunya lini produksi Antonov sejak dua tahun terakhir, disebabkan karena 60% bahan komponen untuk pesawat masih tergantung pada pasokan dari Rusia. Tak dipungkiri, dengan memburuknya hubungan Ukraina-Rusia, memberikan dampak tidak baik bagi kelangsungan Antonov.
Sobat AR, menyadari bahwa hal ini tidak bisa dibiarkan lebih lanjut, Antonov pun segera mendekati Boeing untuk melakukan penjajakan kerja sama. Dari sisi hubungan antarnegara, hal ini terdukung karena Ukraina sudah masuk dalam jalinan persahabatan dengan Uni Eropa dan Amerika Serikat.
Di pihak yang lain, Boeing melalui anak perusahaannya Aviall Services, melihat adanya peluang untuk membangun kerja sama dengan Antonov. Kedua perusahaan pun bertemu dan menandatangani kesepatakan mendirikan fasilitas pergudangan di Ukraina mulai akhir tahun depan.
