Garuda Indonesia Siap Dukung Visit Wonderful Indonesia

ANGKASAREVIEW.COM – Menteri Pariwisata Arief Yahya mengajak maskapai penerbangan Garuda Indonesia untuk ikut mendukung program Visit Wonderful Indonesia. Arief mengajak maskapai untuk ikut serta dalam mempromosikan konektivitas antar tempat wisata.

Konektivitas ini merupakan salah satu dari tiga tiga produk utama pariwisata yang disebut dengan 3A (Atraksi Akses Amenitas). Maskapai penerbangan sendiri merupakan bentuk dari Akses. Maskapai selanjutnya diundang untuk bergabung di program Hot Deals Visit Wonderful Indonesia (ViWI).

Salah satu program yang digenjot adalah dengan membuat paket di saat low seasons. Tiga produk yang dipaketkan itu, jika dihitung akan jauh lebih murah dan lebih menarik untuk mengisi kapasitas kosong yang pasti ada di saat low seasons.

Baca juga:

Meriahkan Singapore Airshow 2018, Garuda Indonesia Group Targetkan Nilai Kontrak USD 2,4 Miliar

Resmikan Dua Rute Penerbangan ke Tiongkok, Garuda Perluas Pasar Internasional

“Program ViWI ada tiga, Hot Deals, Calendar of Events dan Destinasi Digital. Nah, hot deals itu adalah membuat paket bersama, sehingga mendapatkan harga yang tidak bisa ditolak oleh pelanggan. Itu yang akan kita promosikan sesuai DOT (Destinasi, Originasi, Timeline),” ungkap Arief.

Harga masing-masing industri (3A) itu tidak akan diketahui, karena dijual dalam satu paket. Arief menjamin, harga yang ditetapkan dalam paket wisata itu akan merusak pasaran, karena hanya dijual pada saat musim-musim sepi, waktu dimana tingkat keterisian kursi penerbangan rendah.

Agenda road show 3A pada Senin (5/2) lalu itu akhirnya berbuah manis. Konsep Indonesia incorporated makin kuat. Maskapai milik pemerintah itu bahkan menjanjikan kenaikan international flight seats di tahun 2018 ini. Besarannya pun maksimal, sampai 20%.

“Garuda memang luar biasa. Banyak prestasi yang diraih. Garuda memang sistem yang besar. Inilah alasan mengapa kami beraudiensi dengan mereka. Sebab, pariwisata Indonesia butuh dukungan penuh untuk konektivitas udaranya,” ungkap Menpar.

Memiliki rapor yang bagus, Garuda pun siap sebagai pilar konektivitas udara. Caranya? Meningkatkan available seat kilometer hingga 20%. Frekuensi flight jadi 5.559 kali, lalu seat-nya 1,2 juta. Peningkatan produksi tersebut di luar penerbangan middle east. Menpar menambahkan, penambahan rute baru dan frekuensi flight berpeluang mengatrol jumlahkedatangan wisatawan mancanegara (wisman).

“Kami butuh tambahan seats internasional untuk pemenuhan target 25 juta. Saat ini masih kurang 1,1 juta. Dengan rute baru dan penambahan frekuensi, beban itu akan berkurang. Kami optimistis jumlah wisatawan
akan tumbuh sesuai harapan,” lanjutnya.

Pertumbuhan Garuda cukup signifikan pada 2017. Prosentase wisman yang terbang dengan Garuda naik 20,8%. Angka riilnya sekitar 4,8 juta wisman. “Apa yang Garuda lakukan tahun lalu sangat bagus. Kenaikan
20,8% tinggi. Hal ini sebanding dengan pelayanan yang mereka berikan. Dengan komitmen kuat, Garuda akan terus tumbuh ditahun ini,” tutur Menpar.

Mengacu rerata on time performance (OTP). Garuda memiliki akurasi waktu 88,53%. Garuda dinilai yang on time bersama empat maskapai lainnya. Mengusung ambisi besar, target tinggi pun dicanangkan tahun ini. Mereka berencana mengangkut penumpang internasional sebanyak 5,8 juta orang. Jumlah ini naik signifikan sekitar 1 juta wisman.

Bagaimana caranya memenuhi target tersebut? Garuda memiliki poros andalan. Tiongkok, Taiwan, dan Hong Kong menjadi market gemuk mereka. Mengacu data Kemenpar, Tiongkok berada di daftar teratas pemasok wisman terbesar. Angkanya sekitar 1,9 juta di 2017, lalu tumbuh 42,22%.

Dua poros lainnya? Taiwan cukup produktif dengan kontribusi 199,05 ribu wisman. Perlahan tapi pasti, Taiwan tumbuh 2%. Untuk Hong Kong berkontribusi 77,3 ribu. Tumbuh 0,17%. Selain Asia, Garuda juga memiliki pasar bagus di Asia Pasific atau ASA.

“Penambahan rute baru harus dilakukan. Sebab, pemetaannya sudah jelas. Tiongkok memang market besar. Namun, kota-kota baru harus coba dikembangkan. Australia punya kemampuan spending yang besar. Potensi kota-kota lain di sana harus dikaji lagi,” lanjutnya.

Selain Tiongkok, Eropa merupakan pasar bagus bagi pariwisata Indonesia. Wisman Eropa ada 1,74 juta wisman, lalu tumbuh 14,12%. Ada juga potensi Australia (1,10 juta), Singapura (1,31 juta), India (434,19 ribu), hingga Malaysia (1,09 juta). Mendukung target Garuda, berencana memiliki armada sebanyak 144 fleet. Rinciannya 110 narrow body, lalu 34 wide body. Citilink pun menopang dengan 50 armada.

“Garuda tetap mendukung upaya Kemenpar. Kami juga sudah memiliki kalkulasi terkait potensi untuk pengembangan pasar. Penambahan available seat 20% untuk rute internasional realistis. Dengan sinergi bersama Kemenpar ini, kami optimistis bisa mencapai target,” pungkas Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N. Mansury. (Fery Setiawan)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *