AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Rudal pertahanan udara jenis panggul (MANDPADS) sangat berperan penting dalam perang antara Rusia dan Ukraina.
Selain penggunaan drone, penggunaan rudal antipesawat memberikan banyak keuntungan bagi pihak yang berperang.
Terbukti, pesawat-pesawat militer Rusia yang masuk ke gelanggang perang di Ukraina banyak yang rontok oleh MANPADS.
Terkait hal ini, Korea Selatan memiliki sistem Chiron MANPADS yang ampuh.
Ukraina pun mengincar sistem ini, namun Korea Selatan tidak mau menjualnya kepada salah satu negara yang sedang berperang, baik kepada Rusia maupun Ukraina.
Korea Selatan memilih bersikap netral seperti halnya Israel, India, atau China.
Maka dicarilah solusi untuk mendapatkannya yaitu melalui negara NATO untuk membeli Chiron tersebut lalu menyerahkannya ke Ukraina sebagai bantuan.
Diberitakan bahwa Seoul pun akan mengirimkan persenjataan senilai hampir 3 miliar dolar AS ke Republik Ceko di bawah kesepakatan yang dibiayai oleh Amerika Serikat.
Dari Ceko, persenjatan tersebut kemudian akan diteruskan ke Ukraina. Dengan demikian bukan Seoul yang memasok persenjataan ke Kiev secara langsung.
Kesepakatan senjata ini pertama kali dilaporkan di media Ceko, yang menggambarkan Praha sebagai “mediator tersembunyi” untuk memungkinkan Korea Selatan melakukan penjualan dan Ukraina menerima senjata canggih tanpa Seoul meninggalkan posisi netralnya, tulis Military Watch.
Chiron atau dikenal juga sebagai KP-SAM.Sistem ini pertama kali memasuki layanan pada tahun 2005.
KP-SAM menggunakan roket 80 mm dengan hulu ledak 2,5 kg dan jangkauan 7 km.
Chiron dirancang pada tahun 1995 dan mulai beroperasi sepuluh tahun kemudian.
Senjata ini diproduksi sejak tahun 2003 oleh perusahaan Korea LIG Nex1.
Hingga saat ini, hanya ada dua operator Chiron MANPADS, yakni Korea Selatan dan Indonesia.
-Jaden-