AIRSPACE REVIEW – Kementerian Pertahanan Rusia pada 24 April 2025 mengumumkan angkatan bersenjatanya mulai mengerahkan sistem artileri swagerak 2S7M Malka yang didukung oleh drone dalam misi tempur aktif di Ukraina.
Dengan menggabungkan artileri berat tradisional dengan wahana pengintaian berbasis drone modern ini, meningkatkan kecepatan dan ketepatan dalam serangan jarak jauh.
Drone tersebut digunakan untuk mengidentifikasi dan menyampaikan koordinat target secara waktu nyata sehingga memungkinkan unit 2S7M Malka untuk segera memposisikan diri dengan cepat, lalu melakukan salvo tembakan. Setelah itu dengan cepat mundur sebelum serangan balik musuh dapat diluncurkan.
Howitzer 2S7M Malka dapat menembakkan berbagai jenis munisi artileri kaliber 203 mm, termasuk fragmentasi berdaya ledak tinggi, penembus beton, dan kimia.
Setiap munisi yang berbobot sekitar 110 kg ini dapat diluncurkan hingga jarak 55 km menggunakan proyektil berbantuan roket, dan mencakup radius destruktif sekitar 1.200 meter persegi.
Penggunaan sistem 2S7M Malka dengan dukungan drone intai dan penargetan, memungkinkan pasukan Rusia mencapai akurasi lebih tinggi.
Selain itu juga mengurangi jumlah peluru yang dibutuhkan per misi dan meningkatkan efisiensi penggunaannya di medan tempur. (RBS)