AIRSPACE REVIEW – Kementerian Perdagangan, Industri, dan Energi Korea Selatan bermitra dengan Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA) akan mengembangkan mesin canggih bagi jet tempur generasi berikutnya dan kendaraan udara tak berawak (UAV) negara itu.
Kolaborasi tersebut bertujuan untuk mengamankan teknologi mesin utama bagi pesawat militer dalam negeri.
Hal itu juga sekaligus mencerminkan upaya Korea Selatan untuk memperkuat kemampuan pertahanannya dan mengurangi ketergantungan pada teknologi asing.
Kementerian dan DAPA telah mengadakan pertemuan gugus tugas pada hari Rabu. Dalam pertemuan tersebut turut hadir para pejabat senior dan perwakilan dari perusahaan kedirgantaraan besar termasuk Hanwha Aerospace dan Doosan Energy.
Diskusi difokuskan pada peletakan dasar bagi proyek pengembangan yang ambisius dan memastikan bahwa Korea Selatan tetap menjadi yang terdepan dalam kemajuan kedirgantaraan.
DAPA baru-baru ini menyatakan rencana untuk menginvestasikan 2,3 miliar USD dalam pengembangan mesin pesawat berdaya dorong 16.000 pon.
Investasi tersebut menggarisbawahi visi jangka panjang Korea Selatan untuk menciptakan mesin produksi dalam negeri yang mampu mendukung jet tempur generasi mendatang dan UAV canggih.
“Mesin pesawat canggih merupakan integrasi teknologi canggih dan merupakan teknologi penting bagi industri pertahanan,” kata seorang pejabat Kementerian Perindustrian.
Kementerian berencana untuk mempercepat studi kelayakan awal untuk mempercepat proyek dan meningkatkan inovasi di sektor pertahanan, tambahnya.
Langkah Korea Selatan untuk mengembangkan mesin tempur dalam negeri sejalan dengan upaya modernisasi pertahanan yang lebih luas, terutama karena negara tersebut terus mengerjakan program pesawat tempur KF-21 Boramae.
Para pakar industri melihat inisiatif tersebut sebagai langkah penting bagi Korea Selatan untuk mencapai kemandirian dalam teknologi penerbangan militer berkinerja tinggi. (RNS)