Tupolev ANT-20 Maxim Gorky, Pesawat Terbesar Soviet di Tahun 1930-an

Tupolev ANT-20 Maxim Gorky_ Airspace Review (3)Istimewa/AR

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Tupolev ANT-20 Maxim Gorky adalah pesawat Soviet bermesin delapan, sebagai pesawat terbesar di dunia selama tahun 1930-an.

Bila dibandingkan dengan Boeing 747-400 modern yang lahir 54 tahun kemudian, rentang sayap ANT-20 kurang lebih sama panjangnya, yakni di angka 63 m. Namun secara panjang badan keseluruhan, Boeing 747-400 memiliki panjang lebih dua kali lipatnya.

Rekor rentang sayap ANT-20 baru terlampaui oleh Douglas XB-19 di tahun 1941, yang memiliki wing span 64,6 m.

Dari sisi kapasitas angkut, ANT-20 terpaut jauh dari Boeing 747-400. Sebab ANT-20 hanya dirancang untuk membawa 72 penumpang, sedangkan Queen of the Skies, julukan 747-400, mampu membawa 416 penumpang.

ANT-20 dirancang oleh Andrei Tupolev, salah satu desainer pesawat ternama Uni Soviet. Pesawat ini dibangun menggunakan teknik lembaran logam bergelombang, desain pesawat yang dikembangkan pertama kali oleh insinyur Jerman, Hugo Junkers, di tahun 1918.

Maxim Gorky melakukan penerbangan pertamanya pada 19 Mei 1934 oleh pilot uji Soviet Mikhail Mikhaylovich Gromov. Pesawat dengan Bobot Lepas Landas Maksimum (MTOW) 52,8 ton ini diawaki oleh delapan personel.

ANT-20 didukung oleh delapan mesin Mikulin AM-34FRN yang menghasilkan 1.200 tenaga kuda pada 2.000 rpm setiap mesinnya. Enam mesin dipasang di sayap, sementara dua mesin lainnya dipasang di atas badan pesawat, dalam konfigurasi saling membelakangi (push-pull).

Maxim Gorky mampu terbang dengan kecepatan maksimum 220,5 km/jam, ketinggian terbang hingga 4.500 m (14.764 kaki), dan jangkauan mencapai 1.207 kn.

Tidak banyak, Maxim Gorky hanya dibuat dua unit pada 1933-1934. Pesawat ini dimanai Maxim Gorky sebagai penghormatan kepada sastrawan besar Soviet yang juga aktivis politik, Aleksei Maksimovich Peshkov yang lebih dikenal sebagai Maxim Gorky (1868-1936).

Tak dimungkiri, ANT-20 Maxim Gorky digunakan sebagai pesawat propaganda andalan oleh “Skuadron Propaganda Maxim Gorky”. Pesawat ini terbang mengelilingi Uni Soviet untuk mempromosikan tujuan dan pencapaian Komunisme Soviet.

Untuk tujuan tersebut, pesawat dilengkapi dengan perangkat radio yang kuat yang dikenal sebagai “Suara dari langit”. Pesawat juga dilengkapi dengan mesin cetak, perpustakaan, laboratorium fotografi, dan proyektor film.

ANT-20 mencetak beberapa rekor dunia dan menjadi subjek lukisan tahun 1934 oleh Vasily Kuptsov, yang sekarang menjadi koleksi Museum Rusia di Saint Petersburg.

Mengalami kecelakaan, 45 orang tewas

Meski namanya melambung, kemasyhuran ANT-20 Maxim Gorky tidak berlangsung lama. Sebab, hanya 364 hari atau hampir setahun setelah penerbangan pertamanya, pada 18 Mei 1935 si pesawat propaganda Maxim Gorky jatuh setelah bertabrakan di udara dalam penerbangan formasi di atas Moskow. Sebanyak 45 orang tewas dalam kecelakaan tersebut.

Kronologi kejadian di tanggal 18 Mei itu, ANT-20 Maxim Gorky yang dipiloti oleh I. V. Mikheyev dan I. S. Zhurov, terbang bersama tiga pesawat lainnya, yaitu Tupolev ANT-14, Polikarpov R-5, dan Polikarpov I-5.

Mereka lepas landas untuk penerbangan demonstrasi di atas Moskow. Tujuan utama dari tiga pesawat lain yang terbang begitu dekat dengan Masim Gorky adalah untuk menunjukkan perbedaan ukuran dari keempat pesawat di udara.

Pesawat tempur Soviet I-5 yang dikemudikan oleh Nikolai Blagin melakukan dua manuver putaran di sekitar Maxim Gorky.

Namun pada putaran ketiga, mereka bertabrakan. Maxim Gorky jatuh dan menabrak perumahan bertingkat rendah di sebelah barat stasiun metro Sokol.

Sebanyak 45 orang tewas dalam kecelakaan itu, termasuk pilot pesawat tempur I-5, awak dan 33 penumpang di Maxim Gorky, serta tambahan sembilan orang di darat. Duka menyelimuti dunia penerbangan Soviet kala itu.

Atas kecelakaan tersebut, sebuah pesawat pengganti yang diberi nama ANT-20bis diproduksi pada tahun berikutnya dan berhasil terbang perdana pada tahun 1938.

Desain pesawat penerus ini sebagian besar identik dengan ANT-20 Maxim Gorky, tetapi pesawat hanya menggunakan enam mesin Mikulin AM-34FRNV yang lebih bertenaga.

Pada bulan Desember 1940, pesawat ini diubah lagi mesinnya dengan hanya dua mesin Mikulin AM-35 yang juga lebih powerfull.

Pesawat selanjutnya diberi nama PS-124 dan terdaftar sebagai CCCP-L760 di maskapai Aeroflot untuk rute angkutan udara di Rusia dan Uzbekistan.

Namun lagi-lagi, kecelakaan menimpa pesawat tersebut pada 14 Desember 1942. Pesawat itu jatuh dalam penerbangannya setelah pilot mengizinkan seorang penumpang untuk mengambil tempat duduknya sebentar.

Penumpang tersebut disinyalir mematikan sistem autopilot yang membuat PS-124 menukik dari ketinggian 500 m (1.600 kaki) dan menewaskan seluruh 36 orang di dalamnya.

-RNS-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *