AIRSPACE REVIEW – Kapal perang Angkatan Laut AS (USN), USS Spruance (DDG-111), terlihat memiliki 13 tanda baru, seperti tampak dalam gambar yang beredar luas di media sosial baru-baru ini.
Tanda itu melambangkan keberhasilan kapal perusak AS tersebut mencegat tiga rudal balistik antikapal (ASBM), tiga rudal jelajah antikapal (ASCM), dan tujuh drone serang selama bentrokan dengan pemberontak Houthi yang didukung Iran di Laut Merah.
Sebelumnya pada 27 September 2024, saat berpatroli di Selat Bab el-Mandeb utara bersama kapal perusak USS Stockdale dan kapal tempur pesisir USS Indianapolis, ketiga kapal tersebut diserang besar-besaran oleh sekitar 23 rudal dan drone Houthi.
Berkat sistem pertahanan udara yang canggih dan tingkat kesiapan awak yang tinggi, USS Spruance dan kapal pendampingnya berhasil mencegat semua ancaman, mencegah kerusakan dan memastikan keselamatan para awaknya.
Lalu pada 11 November 2024, USS Spruance dan USS Stockdale (DDG-106) kembali menjadi sasaran serangan terkoordinasi oleh Houthi yang melibatkan delapan drone, lima rudal balistik, dan tiga rudal jelajah saat mereka melintasi Selat Bab el-Mandeb yang strategis.
Sistem pertahanan canggih USS Spruance kembali berhasil membuktikan keandalannya. Semua senjata musuh dapat dinetralisir tanpa menimbulkan kerusakan pada kapal atau mengakibatkan korban personel.
Untuk melawan rudal balistik, rudal jelajah antikapal, serta drone Houthi tersebut, USS Spruance mengandalkan kombinasi teknologi canggih.
Peralatan utama untuk pertahanan rudal di atas USS Spruance adalah Sistem Tempur Aegis.
Sistem terpadu ini memungkinkan pendeteksian, pelacakan, dan penghancuran beberapa target secara bersamaan.
Dikombinasikan pula dengan rudal SM-2 dan SM-6, kemampuan kapal perusak ini untuk mencegat rudal balistik dan jelajah pada jarak jauh semakin baik.
Elemen penting lain dari persenjataan pertahanan kapal tersebut adalah RIM-162 Evolved Sea Sparrow Missile (ESSM) yang dirancang untuk melindungi dari ancaman yang lebih dekat, termasuk rudal jelajah dan drone.
ESSM adalah rudal yang cepat dan dapat bermanuver yang melengkapi pertahanan kapal dalam lingkungan pertempuran yang kompleks.
USS Spruance juga dilengkapi dengan Phalanx Close-In Weapon System (CIWS) yang berfungsi sebagai garis pertahanan terakhir.
Phalanx CIWS adalah sistem senjata otomatis dengan laju tembakan tinggi. Senjata ini digunakan untuk menghancurkan target yang mendekat dengan cepat seperti pesawat tanpa awak dan rudal yang telah menembus lapisan pertahanan luar.
USS Spruance pada 19 Desember 2024 telah kembali ke pangkalannya di San Diego, AS setelah menjalani tugas panjang di Timur Tengah.
Kembalinya kapal tersebut menandai keberhasilan penyelesaian misi penting dan memberi kru waktu istirahat, sebelum mereka menjalankan tugas berikutnya. (RBS)
Sistem AEGIS memang teruji. Sayangnya sangat eksklusif.
Berhasil si… Tapi secara ekonomi hitung hitungannya bagaimana. Berapa nilai rudal drone yang dihancurkan? Sebanding ga sama sudal dan peluru pencegatnya
Ya sama saja, harga Rudal & drone yg untuk menyerang juga harga nya mahal 😂 😂 😂
mantap AS ….itu AS msh mencegat blm membalas …..itu lh hebat nya AS ….