AIRSPACE REVIEW – Angkatan Udara dan Antariksa Prancis (AAE) pada tahun 2024 lalu menerima total 14 jet tempur Rafale F4.1 baru. Pesawat diserahterimakan di fasilitas Dassault Aviation di Mérignac, Gironde, Prancis.
Pesawat tersebut merupakan bagian dari 39 jet Rafale yang direncanakan akan diterima oleh AAE hingga akhir tahun 2025.
Sementara sebuah pesawat tambahan yang akan dikirimkan pada awal tahun 2026, akan diserahkan sebagai pesawat uji coba untuk pengembangan berikutnya. Hal ini diumumkan oleh Direktorat Jenderal Persenjataan Prancis (DGA).
Jet tempur standar Rafale F4.1, yang pertama kali diperkenalkan pada Maret 2023, menandai terobosan dalam pertempuran udara kolaboratif.
Peningkatan kemampuan pada varian tersebut mencakup kontrol senjata untuk rudal Meteor, algoritma deteksi ancaman yang canggih, kemampuan berbagi data yang diperluas, dan perlindungan yang lebih besar terhadap ancaman dunia maya.
Pembaruan tersebut juga mengintegrasikan penglihatan helm Scorpion, senjata berpemandu GPS/laser AASM seberat 1.000 kg, fungsi baru untuk pod penargetan Talios, sensor sektor depan optronic, serta radar RBE2.
Semua jet Rafale di AAE dan di Angkatan Laut Prancis akan secara bertahap disesuaikan dengan standar F4.1.
Sejak tahun 1993, DGA telah memesan 234 pesawat Rafale dari Dassault Aviation yang bekerja sama dengan Thales, Safran, dan MBDA.
Pesanan baru untuk 42 jet pada tahap produksi kelima dilaksanakan pada akhir tahun 2023 dengan jadwal pengiriman akan dimulai pada 2027.
Dassault Aviation sebagai produsen Rafale, sementara Thales, Safran, dan MBDA menyediakan sistem penting, termasuk sistem peperangan elektronik SPECTRA dan radar RBE2 AESA. (RNS)