Jerman dan Kroasia kembangkan bersama kendaraan penyapu ranjau tanpa awak berbasis Komodo UGS

Komodo UGSDOK-ING

AIRSPACE REVIEW – Selain kerja sama pengadaan 50 tank tempur utama Leopard 2A8, Kroasia juga akan mengembangkan sistem penyapu ranjau robotik bersama Jerman.

Baru-baru ini, perusahaan Rheinmetall AG Jerman dan DOK-ING Kroasia menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) di Berlin. Kedua perusahaan bersepakat untuk mengembangkan bersama sistem darat nirawak (UGS).

Perjanjian yang ditandatangani di hadapan Menteri Pertahanan Kroasia Ivan Anušić pada 28 Oktober 2024 tersebut bertujuan mendirikan usaha patungan guna memproduksi kendaraan tempur dan pendukung tempur nirawak.

Proyek pertama difokuskan pada pengembangan sistem untuk operasi penyapuan ranjau dan kontra-mobilitas. Untuk hal ini sebuah demonstran diharapkan hadir pada tahun 2025.

Rheinmetall akan menyediakan modul kemampuan, termasuk sistem untuk tembakan langsung dan tidak langsung, pengintaian, dan logistik,

Sementara DOK-ING akan menyumbangkan keahliannya dalam sistem robotik tanpa awak.

Cukup menarik, DOK-ING sendiri telah berhasil mengembangkan UGS yang diberi nama Komodo.

Komodo merupakan UGS yang dikembangkan untuk penggunaan ganda dalam operasi sipil dan militer. Sistem ini dirancang untuk beroperasi di lingkungan CBRN (Kimia, Biologi, Radiologi, Nuklir) yang ekstrem.

UGS ini ditenagai sistem propulsi hibrida untuk menunjang operasi dalam kondisi oksigen rendah dan suhu tinggi, serta dilengkapi sensor untuk alat pengintaian dan dekontaminasi bagi personel, peralatan, dan permukaan.

Komodo dapat mengumpulkan sampel dan beroperasi secara mandiri dalam menghindari rintangan dan memadamkan kebakaran.

Kerja sama antara Rheinmetall dan DOK-ING ini akan berpusat pada pengembangan kendaraan pendukung tanpa awak untuk tugas-tugas seperti pengintaian, dukungan tembakan, pembersihan ranjau, dan pertahanan udara. (RBS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *