AIRSPACE REVIEW – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken dikabarkan tengah mempersiapkan izin bagi Ukraina untuk menggunakan rudal ATACMS terhadap target di wilayah Rusia.
Rencananya, Blinken akan berkunjung ke Ukraina pada hari ini pada 11 September 2024.
Izin penggunaan ATACMS ini muncul saat Rusia dilaporkan telah menerima ratusan rudal balistik dari Iran.
Hingga saat ini AS masih membatasi penggunaan senjata yang diberikan kepada Ukraina untuk menyerang wilayah Rusia guna mencegah eskalasi konflik.
Namun, dengan perkembangan baru ini dapat menandakan adanya pergeseran dalam strategi militer AS terhadap Ukraina.
Sebelumnya pada 10 September, Blinken mengonfirmasi bahwa Iran telah mengirim rudal balistik jarak pendek Fath-360 ke Rusia, yang akan digunakan melawan Ukraina dalam beberapa minggu mendatang.
Ia menambahkan bahwa puluhan personel militer Rusia telah dilatih di Iran untuk mengoperasikan rudal Fath-360 yang memiliki jangkauan 120 km.
Pengiriman rudal ini merupakan eskalasi yang signifikan, dapat menimbulkan konsekuensi serius bagi Iran, seperti hilangnya prospek keringanan sanksi dan pemulihan hubungan dengan Eropa.
Selama kunjungan ke London, Antony Blinken juga mengumumkan bahwa AS dan sekutunya akan memberlakukan sanksi baru terhadap Iran, termasuk menargetkan Iran Air, maskapai penerbangan nasional Iran.
Mengenai ATACMS (Army Tactical Missile System) adalah rudal balistik taktis jarak pendek yang dikembangkan oleh Lockheed Martin untuk Angkatan Darat AS.
Rudal dilengkapi dengan GPS dan sistem panduan INS (Inertial Navigation System), yang memungkinkannya untuk mengenai target dengan presisi tinggi sambil meminimalkan kerusakan tambahan.
ATACMS dapat mencapai kecepatan hingga 3 Mach (3.700 km/jam) dan memiliki jangkauan antara 160 dan 300 km, tergantung pada variannya. Sistem ini dapat membawa berbagai muatan, termasuk hulu ledak tunggal atau submunisi.
Rudal dapat diluncurkan dari platform bergerak seperti M270 beroda rantai dan M142 beroda ban yang juga dimiliki oleh Ukraina.
AS sendiri secara resmi mengonfirmasi pengiriman sistem ATACMS ke Ukraina pada 29 November 2023, yang memungkinkan pasukan Ukraina menyerang target bernilai tinggi di wilayah Ukraina yang dikuasai Rusia. (RBS)
Biasalah alasan Barat bersama sekutunya mencari alasan untuk melegalkan cara memerangi negara2 yang tidak mereka sukai, termasuk negara2 kawasan teluk yang selalu di buatkan isu senjata kimia dan senjata nuklir agar bisa di serang rame2.
Sementara Israel yang tiap hari membunuhi Rakyat Palestina dan manusia disekitarnya dengan senjata dari barat mereka pura2 buta dan tuli, semoga ALLAH SWT jadikan mereka benar2 buta dan tuli.
Hlh…
Kalian udah lbih dulu bantu negara lain dgn mngirim brbagai alat tmpur dan amunisi..
Giliran pihak lain mmbeli alat tmpur kalian berang…
Apa kalian sudah g’ punya cermin..??
Klo Amrik dn telur2 kutunya kirim senjata ke israhell ut mmbunuh anak2,wanita dn orgtua srta rakyat yg TDK bersalah pnjilat”nya diam aja..giliran rusia beli senjata dr iran Amrik sprti ditarik kupingnya ngamuk yg karuan..dasar manusia2 biadab TK bermoral tunggulah saat kehancuran kalian