AIRSPACE REVIEW – Jerman kembali menyatakan akan memesan 20 unit jet Eurofighter Typhoon melalui Airbus, melengkapi 38 unit pesanan sebelumnya yang dilakukan tahun 2020 lalu. Hal ini dikatakan Kanselir Jerman Olaf Scholz pada hari Rabu, 5 Juni 2024, saat membuka pameran kedirgantaraan ILA 2024 di Berlin.
Scholz menyebut kontrak akan dilakukan sebelum Jerman mengadakan pemilihan umum berikutnya pada tahun 2025. Armada Typhoon dipesan untuk menggantikan Panavia Tornado yang telah berusia tua.
Pengadaan Typhoon baru ini, lanjut dia, akan memperluas pekerjaan di pabrik Eurofighter Airbus di Manching, Bavaria.
Jerman menggelontorkan anggaran belanja pertahanan khusus senilai sebesar 100 miliar euro (109 miliar USD) untuk meningkatkan pertahanannya setelah invasi Rusia ke Ukraina.
Scholz telah berjanji untuk memenuhi target tahunan sebesar dua persen PDB mulai tahun 2024, sesuai perintah NATO.
Ia menambahkan bahwa keputusan untuk menambah armada Typhoon sejalan dengan strategi Jerman yang lebih luas untuk meningkatkan kesiapan dan kemampuan militernya dalam konteks meningkatnya ancaman keamanan di Eropa.
Jet tambahan ini akan meningkatkan kemampuan operasional Angkatan Udara Jerman secara signifikan, memastikan mereka tetap diperlengkapi untuk menghadapi tantangan pertahanan kontemporer, pungkasnya.
Angkatan Udara Jerman saat ini mengoperasikan lebih kurang 138 unit jet tempur Typhoon dari berbagai tranche. (RNS)