AIRSPACE REVIEW – Perusahaan pertahanan dirgantara Rusia, Almaz-Antey, meningkatkan peluncur sistem pertahanan udara sehigga dapat menembakkan berbagai rudal. Hal ini dikatakan oleh Wakil CEO untuk Pengembangan Ilmiah-Teknis dan Wakil Perancang Jenderal Sergey Druzin kepada TASS.
“Kompleks modern harus menembakkan berbagai jenis rudal. Jika saya harus menghancurkan target yang berjarak 15 km, tidak bijaksana jika menggunakan rudal dengan jangkauan 300 km. Oleh karena itu, satu kompleks harus memiliki beberapa jenis rudal dan kami melakukannya,” ujar dia.
Kepala Biro Analisis Militer-Politik Alexander Mikhailov mengatakan kepada TASS S-300V, S-300V4 dan Antey-2500 jarak jauh sudah dapat menembakkan berbagai rudal.
“Pedoman tersebut akan dikembangkan pada rudal jarak pendek dan menengah. Kupol, produsen kompleks pertahanan udara Tor, mengatakan akan membuat rudal yang kompak dan lebih murah untuk menjatuhkan drone,” kata dia.
Druzin mengatakan Almaz-Antey meningkatkan peluncur pertahanan udara untuk menurunkan drone dengan lebih baik tepat di tempat penempatan di zona operasi militer Ukraina.
“Kami telah memperoleh pengalaman besar selama operasi. Kami meningkatkan perangkat keras dan algoritma serta kemampuan kompleks secara signifikan. Kami melakukannya di lapangan hijau tanpa kondisi pabrik. Kami meningkatkan ‘matematika’ di tempat penempatan,” ujarnya.
Peluncur pertahanan udara Rusia memiliki jangkauan yang lebih besar dibandingkan Patriot AS di Ukraina, Druzin menambahkan.
Dikatakan, Patriot dicirikan oleh dua komponen yaitu sistem kendali dan rudal itu sendiri. Rudal tersebut memiliki jangkauan terbang melebihi semua rudal asing.
Patriot menghancurkan target aerodinamis pada jarak 160 km dan rudal balistik pada jarak 60 kilometer. S-400 Rusia masing-masing memiliki jarak 380 dan 60 km. Patriot dapat menjatuhkan target yang terbang dengan kecepatan 3.000 m/detik. Angka untuk kompleks Rusia adalah 4.800 m3/detik. (RNS)
Sungguh luar biasa negara adidaya dengan tehnologi militer yg canggih,biaya yg besar