AIRSPACE REVIEW – Pihak militer Rusia menyambut kedatangan rudal jelajah udara ke permukaan terbaru, Kh-69, yang diharapkan mengisi kesenjangan performa antara amunisi jarak pendek dan rudal jelajah strategis.
Perkenalan Kh-69 kepada publik pertama kali dilakukan oleh Tactical Missile Corporation dalam pameran Army-2022 di dekat Moskow, menandai sebuah terobosan teknologi dengan fitur-fitur canggihnya yang dapat meningkatkan presisi serangan pada target tetap di darat.
Rudal jelajah udara ke permukaan ini, yang dirancang untuk ketahanan rahasia, memiliki kemampuan untuk menyerang target yang dikenal koordinatnya, menggunakan kombinasi navigasi inersial dan satelit, serta dilengkapi dengan pencari elektro-optik (EO) untuk panduan akhir.
Dengan jangkauan terbang sejauh 290 km, Kh-69 dapat diluncurkan dari berbagai pesawat tempur Rusia, termasuk Su-30, Su-34, Su-35, Su-57, dan MiG-31.
Sistem kontrol canggih dan bahan komposit yang ditingkatkan membuatnya lebih praktis dan tak terlihat oleh radar musuh, memberikan keunggulan strategis dalam skenario perang udara modern.
Kh-69 merupakan modifikasi dari rudal X-59MK2, menampilkan presisi yang ditingkatkan, desain yang lebih ringkas, dan material yang lebih baik.
Meskipun memiliki kemampuan yang mengesankan, rudal ini mendapat kritik karena potensi rentan terhadap sistem pertahanan udara modern seperti NASAMS dan kebutuhan akan akurasi yang lebih tinggi dan manuverabilitas yang lebih baik.
Sebagai perbandingan, AGM-158 JASSM dari Amerika, menawarkan akurasi superior dengan sistem navigasi GPS dan inersial, serta daya tahan yang ditingkatkan melalui manuverabilitas selama penerbangan dan pelapisan siluman untuk mengurangi visibilitas radar.
Sputnik melaporkan, dengan resminya Kh-69 dalam penggunaan, peran dan pengaruhnya dalam dinamika perang modern serta potensi perbaikan terhadap kritik yang muncul, akan terus menjadi perhatian di panggung global. (RKM)