AIRSPACE REVIEW – Boeing berkeinginan untuk mengakuisisi perusahaan pembuat komponen pesawat terbesar, Spirit AeroSystems, yang berbasis di Wichita, Kansas. Dilaporkan, saat ini pembicaraan mengenai hal itu sedang dilakukan oleh kedua belah pihak.
Boeing mempunyai tujuan untuk meningkatkan kualitas dan memperkuat keselamatan penerbangan setelah beberapa permasalahan dihadapi oleh serial 737 MAX.
“Kami percaya bahwa reintegrasi operasi manufaktur Boeing dan Spirit AeroSystems akan semakin memperkuat keselamatan penerbangan, meningkatkan kualitas dan melayani kepentingan pelanggan, karyawan, dan pemegang saham kami,” kata Boeing dalam sebuah pernyataan minggu lalu.
Spirit AeroSystems dibentuk pada tahun 2005 ketika Boeing menjual beberapa pabriknya di Wichita, Kansas. Boeing sejauh ini masih menjadi pelanggan terbesar Spirit, mencakup hampir dua pertiga pesanannya.
Boeing tidak memberikan jaminan bahwa pembicaraan awal dengan Spirit akan menghasilkan kesepakatan. The Wall Street Journal melaporkan sebelumnya pada hari Jumat bahwa Spirit mempekerjakan para bankir untuk mengeksplorasi pilihan strategisnya dan sedang dalam pembicaraan awal dengan Boeing.
Spirit juga mempertimbangkan untuk menjual operasinya di Irlandia yang memproduksi suku cadang untuk Airbus.
Spirit AeroSystems memasok badan pesawat untuk lini Boeing 737 dan bagian badan pesawat lainnya. Spirit membangun badan pesawat yang terlibat dalam insiden ledakan Alaska Airlines pada 5 Januari.
Laporan awal Dewan Keselamatan Transportasi Nasional pada bulan Februari menemukan ada empat baut yang hilang pada panel badan pesawat 737 MAX 9 Alaska yang menyebabkan ledakan. Badan pesawat yang dikirimkan Spirit ke Boeing mengalami cacat, menurut laporan itu.
Namun, laporan tersebut tampaknya menuding Boeing atas penurunan kualitas tersebut, karena Boeing harus membuka dan melepas baut panel untuk memperbaiki cacat apa pun pada badan pesawat. (RNS)