PAMERAN kedirgantaraan Singapore Airshow 2024 akan dibuka mulai 20 Februari dan berlangsung hingga 25 Februari 2024 di Changi Exhibition Centre, Singapura. PT Dirgantara Indonesia (PTDI) turut hadir mengedepankan beragam produk pesawatnya, yakni N219, CN235, dan NC212i.
Keberadaan PTDI di pameran tersebut akan menggarisbawahi komitmennya dalam perluasan pasar dan komersialisasi pesawat N219, juga versi N219 Amphibious sebagai program pengembangan lanjutan untuk memenuhi kebutuhan pariwisata.
Sebagai wujud upaya dalam meningkatkan kekuatan pasar dan kehadiran pesawat N219 di kawasan Asia Pasifik, sebelumnya PTDI telah mengikat kesepakatan dengan Linkfield Technology perusahaan lokal di China untuk melakukan penjualan 25 unit pesawat N219 yang akan dilengkapi dengan konfigurasi tertentu disesuaikan dengan kebutuhan operasional end user di China.
Disampaikan oleh Direktur Utama PTDI Gita Amperiawan bahwa Singapore Airshow 2024 merupakan salah satu ajang penting bagi PTDI untuk memamerkan beragam pesawat unggulan produksi Indonesia, khususnya pesawat N219.
“Pada tahun 2023 lalu, Kementerian Pertahanan RI telah menyepakati pembelian pesawat N219 untuk mendukung misi TNI AD dan kami percaya bahwa momentum di Singapore Airshow 2024 ini akan menjadi tonggak penting bagi PTDI untuk perluasan pasar N219 dan memperoleh kontrak yang lebih tinggi di tahun 2024,” kata Gita.
N219 cocok dioperasikan di daerah terpencil dan pegunungan sehingga akan meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas antar kota dan antar pulau, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di negara-negara yang memiliki karakteristik wilayah dan kepentingan yang serupa, seperti pemerataan distribusi kargo, evakuasi medis, dan pertahanan negara.
Pesawat komuter kategori CASR 23 ini telah memperoleh Type Certificate (TC) dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Indonesia pada bulan Desember 2020 dan akan segera disertifikasi oleh EASA (Eropa) yang didukung oleh Airbus Group.
Pada perhelatan kali ini, PTDI bekerja sama dengan PT Falah Inovasi Teknologi menyediakan N219 Virtual Reality (VR) untuk visualisasi kokpit dan area cabin pesawat secara imersif dan menjadikan pesawat N219 dapat dirasakan dalam dunia tiga dimensi dengan visual yang menakjubkan dan fitur yang akurat.
Selanjutnya, PTDI juga menyepakati perjanjian Nota Kesepahaman dengan PT Falah Inovasi Teknologi tersebut untuk pengembangan simulator dan VR untuk kegiatan training dan Maintenance, Repair & Overhaul (MRO) pesawat terbang produk PTDI.
Sementara untuk pesawat CN235, PTDI saat ini sedang dalam proses perolehan kontrak pengadaan baru pesawat multiguna CN235-220 sebanyak empat unit dengan Allied Aeronautics Limited (AAL) perusahaan lokal di Nigeria untuk pengguna akhir Angkatan Darat Nigeria. Ini akan menjadi pesanan ekspor pertama yang diperoleh PTDI pada tahun 2024, memperluas pasar di wilayah Afrika.
Hingga saat ini, PTDI telah mengirimkan 70 unit berbagai seri pesawat CN235 ke banyak pelanggan baik domestik maupun global, di mana lima unit di antaranya tersebar di benua Afrika yakni untuk Senegal, Burkina Faso, dan Guinea.
Ekspor CN235-220 ke benua Afrika memiliki nilai strategis bagi industri nasional karena rekam jejak pasokan pesanan ekspor dan kepuasan pelanggan luar negeri kemudian akan menjadi syarat utama dalam kegiatan tender internasional.
Kontrak baru untuk Nigeria ini juga menjadi salah satu langkah strategis PTDI untuk menembus pasar baru di negara-negara Afrika, serta Asia Selatan.
-RBS-
Kembangkan vari armoured khusus untuk dipapua dengan tambahan lapisan kevlar titanium dibagian kokpit atau kabin kalau pesawat berpenumpang. Tapi harganya jelas jadi beda