AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Untuk memindahkan atau pergeseran kendaraan tempur beroda rantainya ke tempat yang jauh sesuai misinya, Korps Marinir TNI AL memiliki kendaraan angkut khusus tank yang dikenal sebagai opleger.
Saat ini Resimen Kavaleri (Menkav) Korps Marinir TNI AL mengoperasikan kenderaan khusus (ransus) seperti Nissan Diesel UD330, Tatra T815-7, Wanshan WS2400 dan yang terbaru Iveco Trakker.
Ransus kelas berat ini digunakan untuk menggotong kendaraan tempur lapis baja roda rantai milik Batalyon Kavaleri Korps Marinir TNI AL termasuk PT 76 M, BTR-50, dan jenis BMP 3F.
Dari keempat opleger tersebut, kali ini Airspace Review mengulas singkat truk Wanshan WS2400, opleger monster yang didatangkan dari China.
Wanshan WS2400 diproduksi oleh unit Kendaraan Khusus Wanshan, anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki China Aerospace Sanjiang Space Co. Ltd.
Truk gambot berpenggerak 8X8 ini dibekali mesin diesel asal Jerman, Deutz turbocharged yang menghasilkan tenaga 517 hp.
Kecepatan maksimumnya di jalan datar mencapai 70 km/jam dengan jangkauan operasi sejauh 650 km.
Kendaraan sanggup berjalan di kemiringan medan 30 derajat, dan melintasi parit sedalam 2,5 meter. Truk juga dapat beroperasi dalam cuaca ekstrim, mulai -40 sampai 50 derajat Celcius.
Untuk dimensinya, Wanshan WS2400 berdimensi panjang 11,4 meter, lebar 3,05 meter, dan tinggi 2,97 meter.
Wanshan WS2400 memiliki bobot kosong 19 ton dan kapasitas angkut hingga 22 ton. Artinya sang opleger dapat mengangkut satu ranpur BMP-3F yang berbobot hampir 20 ton.
-RBS-