AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Delapan pesawat mata-mata U-2 Dragon Lady milik Angkatan Udara AS (USAF) bersama dengan sejumlah jet latih T-38 Talon dan pesawat tanker KC-135R Stratotanker melaksanakan akis Jalan Gajah (Elephant Walk) di Pangkalan Angkatan Udara Beale pada 4 Januari 2024.
USAF mengatakan, hal ini merupakan kesiapan yang diperlihatkan oleh Wing Pengintaian ke-9 di Pangkalan Angkatan Udara Beale dan Wing Pengisian Bahan Bakar Udara ke-940.
Seluruh pesawat yang terlibat, berbaris di landasan pacu Beale didampingi mobil pengiring di samping landasan.
Terletak di California Utara tengah, Beale AFB merupakan markas dari pesawat mata-mata legendaris U-2 yang rencananya akan mulai dipensiunkan secara bertahap mulai tahun 2025.
Pesawat bercat hitam ini melaksanakan penerbangan pertamanya di Groom Lake pada tahun 1955. Berarti pada tahun depan saat mulai dipensiunkan, U-2 telah berusia pakai selama 70 tahun.
Setelah tidak digunakan lagi oleh USAF, beberapa pesawat U-2 kemungkinan akan digunakan oleh NAS.
Pesawat U-2 Dragon Lady dirancang oleh Clarence “Kelly” Johnson dari Divisi Skunkworks, Lockheed. Pesawat mata-mata ini selain digunakan oleh USAF, juga digunakan oleh CIA.
Pesawat dapat dioperasikan pada siang maupun malam hari hingga ketinggian 70.000 kaki (21.300 meter). Pesawat difungsikan untuk pengumpulan intelijen.
Lockheed Corporation awalnya mengusulkan rancangan ini pada tahun 1953 dan disetujui pada tahun 1954, hingga akhirnya dibuat prototipe pertama dan terbang pada 1955.
Pesawat U-2 banyak diterbangkan selama era Perang Dingin. Pesawat diterbangkan hingga ke wilayah udara Uni Soviet, China, Vietnam, dan Kuba.
Pada tahun 1960, sebuah U-2 milik CIA yang dipiloti oleh Francis Gary Powers berhasil ditembak jatuh oleh Uni Soviet.
Setelah Perang Dingin berlalu, pesawat U-2 masih digunakan AS dalam konflik di Afghanistan dan Irak.
U-2 juga telah digunakan untuk penelitian sensor elektronik, kalibrasi satelit, penelitian ilmiah, dan tujuan komunikasi.
-Poetra-