Harga pesawat naik, Angkatan Laut AS kemungkinan tidak akan membeli jet tempur Super Hornet lagi

Super Hornet_ US Navy_ Airspace ReviewUS Navy

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Negosiasi mengenai pengiriman 20 jet tempur Boeing F/A-18 E/F Super Hornet terbaru Angkatan Laut AS (US Navy) terhenti karena kenaikan harga pesawat generasi keempat.

“Angkatan Laut terus bekerja sama dengan Boeing dalam kontrak 20 pesawat Super Hornet yang ditambahkan oleh Kongres. Negosiasi kontrak yang sedang berlangsung tidak dapat didiskusikan saat ini,” ujar Kapten Michael Burks, Manajer Program Kantor F/A-18 dan EA-18G di Komando Sistem Udara Angkatan Laut, seperti dberitakan USNI News.

Pada tahun fiskal sebelumnya, Kongres mengalokasikan dan mengesahkan sekitar 1,15 miliar USD. Dengan perkiraan US Navy sebesar 55,7 juta USD per pesawat, berarti Angkatan Laut AS dapat membeli 20 Super Hornet lagi.

Namun demikian, perkiraan Boeing untuk Super Hornet menjadi lebih mahal, dengan harga yang mendekati harga F-35C.

Untuk kontrak Lot 15 hingga 17 terbaru dengan Lockheed Martin, biaya satu F-35C adalah sekitar 102,1 juta USD, Breaking Defense melaporkan awal tahun ini.

Beberapa tahun yang lalu, US Navy berusaha menghentikan lini Super Hornet lebih awal sehingga dana tersebut dapat digunakan untuk mengembangkan Program Next Generation Air Dominance (NGAD) dan kebutuhan penerbangan lainnya.

Namun Kongres, yang prihatin dengan masalah masa lalu F-35 Lightning II, menambahkan lebih banyak Super Hornet pada tahun fiskal 2022 dan tahun fiskal 2023.

“Kontrak ini untuk 20 pesawat. Tidak akan ada 20 pesawat, karena kami butuh waktu lama untuk mengambil keputusan akhir mengenai kontrak ini. Jumlah dolarnya hanya akan mencukupi sejauh ini, tetapi pesawat ini perlu dibuat,” kata Rep. Rob Wittman (R-Virginia), Wakil Ketua Komite Angkatan Bersenjata DPR dan ketua Subkomite Taktis Angkatan Udara dan Darat di Kongres awal. bulan ini.

Kemacetan dalam pembicaraan terjadi pada saat bisnis pertahanan Boeing sedang mengalami kesulitan.

Kerugian sektor pertahanan pada tahun 2023 lebih tinggi dibandingkan periode 2014-2021, lapor Reuters pada bulan Oktober.

Dalam wawancara dengan USNI News minggu ini, Wittman mengatakan meskipun Angkatan Laut dan Boeing telah membuat kemajuan dalam negosiasi paket data teknis, tingginya harga pesawat masih menjadi masalah.

“Kita tahu pada periode ini terjadi tekanan inflasi. Kami melihat ini di seluruh Pentagon. Sehingga mengarah pada angka yang kurang dari 20 dalam perjanjian pembelian akhir,” kata Wittman.

“Semakin lama hal ini berlangsung, semakin besar permasalahannya,” lanjutnya.

Tujuannya adalah agar 20 Super Hornet tambahan – 12 diperoleh pada tahun fiskal 2022 dan delapan pada tahun fiskal 2023 – akan dikirimkan sebelum batas waktu tahun 2025.

Namun, karena negosiasi kontrak yang sedang berlangsung, Wittman mengatakan hal tersebut kemungkinan besar tidak akan dapat tercapai.

Saat menyampaikan kasus ini kepada Kongres beberapa tahun yang lalu, para pejabat Angkatan Laut AS mempertanyakan kelayakan Super Hornet dan apakah badan pesawat yang sudah tua tersebut dapat menahan ancaman di masa depan hingga tahun 2050-an, ketika jet-jet baru masih bisa terbang.

Super Hornet generasi keempat didasarkan pada desain McDonnell Douglas F/A-18 Hornet tahun 1970-an.

Ketika Angkatan Laut berusaha menutup jalur Super Hornet setelah tahun fiskal 2021, anggota parlemen khawatir akan menutup jalur produksi hingga kapasitas penuh untuk mencari teknologi baru.

Jika Angkatan Laut AS ingin membeli F-35C dan bukannya Super Hornet, US Navy perlu meminta Kongres untuk memprogram ulang dana tersebut, kata Wittman.

Anggota parlemen menambahkan Super Hornet karena F-35C tidak dibuat dengan cukup cepat pada saat itu, namun Wittman mengakui bahwa keadaan mungkin telah berubah.

“Kami tidak akan memulai ini sendirian. Alasan Kongres mengajukan permintaan sebanyak 20 unit adalah sebagai ukuran kesenjangan untuk memastikan kami memiliki pesawat ini agar sayap udara ini tetap mampu beroperasi,” pungkas Wittman.

-Poetra-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *