AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – flydubai di pameran kedirgantaraan Dubai Airshow 2023 mengumumkan rencana untuk membangun fasilitas MRO senilai 190 juta USD di Dubai Selatan. MRO ini akan dibangun tahun depan dan beroperasi mulai tahun 2026.
Yang Mulia Syeikh Ahmed bin Saeed Al Maktoum, Kepala flydubai, mengatakan bahwa pembangunan MRO menegaskan komitmen perusahaan terhadap keunggulan operasional di ekosistem dinamis Dubai Selatan.
Hal itu akan memberikan flydubai kendali yang lebih besar terhadap kebutuhan pemeliharaannya seiring dengan terus mengembangkan armada dan kemampuannya dengan fokus yang kuat pada masa depan.
Sementara Yang Mulia Khalifa Al Zaffin, CEO Dubai Aviation City Cooperation and Dubai South, mengatakan, flydubai menyediakan layanan penerbangan kelas dunia dan menjadikan Dubai sebagai pusat penerbangan global.
flydubai telah membentuk tim yang terdiri dari 455 insinyur terampil yang bekerja di bidang Pemeliharaan Jalur, Layanan Teknis, Material, dan Lokakarya. Mereka bertanggung jawab untuk memastikan kelaikan udara dan keselamatan armada yang terus berkembang.
Lebih dari 230 insinyur akan bergabung dengan angkatan kerja flydubai selama 12 bulan ke depan.
flydubai saat ini mengoperasikan armada muda dan efisien yang terdiri dari 80 pesawat Boeing 737 dan akan menerima pengiriman lebih dari 150 pesawat tambahan pada tahun 2030.
Masih dari ajang Dubai Airshow 2023, flydubai mengumumkan kesepakatan untuk membeli 30 pesawat Boeing 787-9 Dreamliner. Ini adalah pesawat berbadan lebar pertama yang akan dioperasikan oleh flydubai.
Perusahaan mengatakan, armada 787 yang efisien akan digunakan untuk membuka rute baru dan meningkatkan kapasitas pada rute yang sudah ada.
Boeing 787-9 dapat mengangkut 296 penumpang sejauh 14.010 km (7.565 mil laut) dan membawa lebih banyak kargo.
Sejak layanan pendapatan dimulai pada tahun 2011, keluarga 787 telah meluncurkan lebih dari 380 rute nonstop baru di seluruh dunia.
Setengah dari seluruh penerbangan 787 Dreamliner dioperasikan di pasar jarak pendek dan menengah di bawah 5.000 km (2.700 mil laut), yang menunjukkan keserbagunaan dan efisiensinya di semua segmen jaringan, menurut Boeing.
-RNS-