AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Intelejen AS memiliki informasi bahwa Presiden Suriah Bashar al-Assad telah setuju untuk memberikan kelompok militan Lebanon Hizbullah dengan sistem pertahanan udara bergerak (mobile) Pantsir-S1.
Informasi ini diberitahukan oleh saluran berita internasional CNN pada 2 November 2023.
Sebelumnya The Wall Street Journal juga melaporkan mengenai potensi penyediaan sistem tersebut kepada Hizbullah oleh Grup Wagner.
Seperti diketahui, baik pejuang tentara bayaran Wagner maupun Hizbullah telah lama aktif di Suriah, berkolaborasi dengan pasukan militer Rusia dan Suriah untuk memperkuat posisi Assad melawan faksi-faksi yang berlawanan.
Mengenai Pantsir-S1 (nama pelaporan NATO SA-22 Greyhound) adalah sistem pertahanan udara buatan Rusia yang menggabungkan rudal permukaan ke udara dan senjata artileri antipesawat jarak pendek.
Secara teknis, sistem ini dilengkapi dengan 12 rudal permukaan ke udara berpemandu radio berbahan bakar padat dua tahap 57E6 atau 57E6-E dalam wadah tertutup yang siap diluncurkan.
Rudal-rudal ini memiliki jangkauan sekitar 20 km dan dapat mencapai ketinggian hingga 15 km. Dengan kecepatan luncur maksimum hingga 2,4 Mach.
Sistem ini juga mencakup dua kanon otomatis 2A38M kaliber 30 mm, yang efektif hingga jarak 4 km dan dapat menembakkan hingga 2.500 putaran per menit. Memberikan garis pertahanan terakhir terhadap target yang lebih dekat.
Sistem ini dirancang untuk bertahan melawan berbagai ancaman termasuk pesawat sayap tetap, helikopter, berbagai jenis drone, dan amunisi berpemandu presisi.
Dalam konteks Suriah, sistem Pantsir-S1 telah menjadi bagian penting dari dukungan militer Rusia kepada pemerintah Suriah.
Peralatan perang ini telah digunakan untuk melindungi lokasi militer dan strategis, seperti lapangan terbang dan pusat komando, dari serangan kelompok pemberontak serta dari potensi serangan udara oleh militer Israel.
-RBS-