AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Angkatan Pertahanan Israel (IDF) secara resmi mengakui bahwa salah satu drone Skylark 3 mereka jatuh di kawasan Zeitoun di Gaza hari ini.
IDF mengatakan, kecelakaan itu terjadi akibat kesalahan teknis dan tidak ada informasi sensitif yang dibobol.
The Times of Israel mengutip media lokal Palestina menulis, drone tersebut jatuh saat melakukan misi pengintaian.
Skylark 3 adalah drone taktis yang dikembangkan oleh Elbit Systems, perusahaan elektronik pertahanan terkemuka Israel.
Drone ini dikenal dengan operasi rahasianya melalui pengoperasian yang senyap. Penggeraknya berupa sistem propulsi hibrid, kombinasi listrik dan pembakaran internal.
Skylark 3 dapat beroperasi di udara hingga 20 jam atau terbang dengan jangkauan maksimum hingga 120 km.
Skylark 3 dirancang untuk pengoperasian dalam kondisi yang keras dan mampu memberikan data intelijen secara waktu nyata, baik pada siang maupun malam hari.
Untuk spesifikasinya drone Skylark 3 memiliki rentang sayap 4,7 m, Berat Lepas Landas Maksimum (MTOW) 48 kg. Ketinggian terbang maksimum mencapai 3.700 m (12.139 kaki).
-RBS-