AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Perusahaan pertahanan Belgia John Cockerill menunjukkan kemajuan pengembangan kendaraan tempur siluman rancangannya di pameran pertahanan DSEI 2023 yang diadakan di London.
Selama musim panas, John Cockerill telah aktif terlibat dalam uji lapangan yang ketat terhadap iX. Kendaraan untuk pertama kalinya menyerang target bergerak yang melaju dengan kecepatan hingga 80 km/jam.
Hasilnya sungguh mengesankan, dengan sistem yang menunjukkan ketepatan luar biasa dalam kemampuan penargetannya, ungkap perusahaan.
Perkembangan ini telah menarik minat beberapa militer global, salah satunya adalah Angkatan Darat Prancis yang menyatakan minatnya.
Mengenai Cockerill iX, “i” berarti interceptor dan “X” melambangkan sistem senjata multi-modular, adalah kendaraan serang cepat ringan (LSV/FAV) yang canggih berpenggerak 4X4.
John Cockerill menggambarkan iX sebagai sistem tempur revolusioner yang dirancang untuk intersepsi pertahanan teritorial.
Fungsi utamanya adalah untuk mendeteksi, menghadapi, dan menetralisir ancaman yang datang dengan kekuatan yang terkendali sebelum ancaman tersebut dapat mencapai tujuannya.
Kendaraan menawarkan keunggulan operasional di medan perang, dengan menekankan kecepatan yang lebih tinggi, peningkatan daya tembak, berdesain siluman, dan perangkat intelijen terintegrasi.
Cockerill iX menawarkan kemampuan kecepatan yang mengesankan baik di jalan raya maupun off-road, didukung oleh rangkaian penggerak termal-listrik termal atau hibrida.
Kendaraan ini dirancang agar ringan dan tersembunyi, menampilkan kamuflase adaptif dan kemampuan untuk memodifikasi tanda inframerah (IR) dan akustiknya, sehingga lebih sulit untuk dideteksi.
Cockerill iX dilengkapi juga dengan teknologi fusi data multi-sensor. Ini termasuk Helm Cerdas, kecerdasan buatan (AI), kamera, dan sensor seperti Sistem Peringatan Laser (LWS) serta deteksi dan lokalisasi Suara Tembakan Akustik.
Tergantung pada ancaman spesifiknya, kendaraan darat siluman ini dapat dilengkapi dengan berbagai senjata, seperti kanon 25 mm atau 30 mm hingga rudal antitank.
-RBS-