Airspace Review

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Pada penyelenggaraan Paris Air Show (PAS) Juni lalu, Angkatan Udara Israel (IAF) bekerja sama dengan Industri Dirgantara Israel (IAI) memperkenalkan pesawat mata-mata terbaru dan tercanggih yang dinamai MARS2 ELI-3150 Oron.

Berkat segala kecanggihannya, pesawat ini berharga sangat mahal dan ditawarkan senilai 1 miliar dolar AS bagi calon pelanggan yang berminat.

Oron mampu melacak beragam target untuk pengumpulan intelijen strategis menggunakan pelacakan perimeter dalam radius ribuan kilometer. Pesawat Misi Khusus ini dilengkapi kamera canggih, sensor skala besar, kemampuan mendengarkan, serta teknologi Kecerdasan Buatan (AI).

Pihak Israel menyatakan, Oron merupakan perwujudan dari kebutuhan yang diadopsi dari perang Rusia-Ukraina. Sensor di pesawat ini mampu memantau area besar untuk setiap tanda kecil operasi militer.

Di IAF, pesawat ini telah digunakan dan akan segera mencapai kemampuan operasional penuh.

Oron menjadi tambahan kekuatan terbaru untuk Skuadron 122 IAF yang mengoperasikan pesawat misi khusus untuk peringatan dini dan kontrol udara serta intelijen sinyal yang juga menggunakan basis pesawat Gulfstream G-550.

Pesawat misi baru IAF saat ini sedang dalam tahap implementasi lanjutan di Skadron Nahshon di Pangkalan Udara Nevatim. Pesawat ini akan bergabung dengan dua pesawat misi yang sudah ada ada, yaitu Haitam dan Shavit.

Oron akan memungkinkan IAF mendapatkan gambar yang sangat rinci dari area yang luas untuk menghasilkan target. Dikatakan, pesawat ini adalah yang paling canggih di kategorinya.

Elta, anak perusahaan elektronik IAI, melengkapi pesawat dengan sensor khusus yang menurut perusahaan akan dapat memberikan gambaran yang sangat rinci tentang wilayah darat dan laut yang luas.

Sumber dari perusahaan mengatakan, pesawat baru itu akan melakukan misi serupa dengan pesawat JSTARS Angkatan Udara AS, tetapi dengan kualitas yang ditingkatkan.

“Tidak ada negara lain di dunia yang memiliki kemampuan seperti ini yang dihasilkan oleh sensor yang dibawa oleh jet bisnis,” tambah sumber tersebut.

Sumber perusahaan juga menyebutkan bahwa empat antena radar AESA (dua di sisi pesawat, satu di hidung dan satu di ekor) akan mencakup 360 derajat.

Radar AESA mampu menjangkau ribuan kilometer persegi dengan resolusi tinggi, menurut sumber tersebut, jelasnya.

IAI menambahkan, pesawat mampu melakukan semua misinya dari jarak terisolasi dan ketinggian tinggi.

Ditegaskan, resolusi tidak akan berkurang karena jangkauan dan ketinggian serta akan memungkinkan penanganan medan yang sangat baik.

Sebagian besar pemrosesan data dilakukan di atas pesawat sehingga hanya data yang relevan yang ditransfer ke unit tempur. Hal ini akan memungkinkan unit tempur mencapai target kritis.

Oron diawaki 6-8 personel yang akan mengoperasikan berbagai sensor. Pesawat mampu menghasilkan ribuan target di area yang dipantau.

-RNS-