AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Virgin Orbit, anak perusahaan Virgin Group, telah menghentikan semua operasinya dan mulai memberhentikan sebagian besar stafnya sejak 30 Maret 2023.
Perusahaan mengalami kesulitan keuangan setelah gagal membawa sembilan satelit ke orbit yang dijadwalkan pada 9 Januari 2023 lalu.
Pembicaraan dengan calon investor untuk menyelamatkan perusahaan pun tidak menghasilkan terobosan, yang mengakibatkan kematian perusahaan, seperti diwartakan oleh Scramble Magazine (31/3).
Virgin Orbit didirikan pada 2 Maret 2017 dengan tujuan menawarkan peluncuran satelit komersial.
Sebagai wahana pengiriman, perusahaan mengembangkan roket khusus yang dinamai LauncherOne. Roket ini diluncurkan dari pesawat Boeing B747-400.
Proses pengembangan LauncherOne sendiri tidaklah berjalan mulus, karena saat peluncuran pertamanya pada 25 Mei 2020, roket tidak dapat mencapai orbit.
Namun, pada penerbangan selanjutnya berhasil, yang mengarah ke misi komersial pertama pada bulan Januari tahun 2023.
Pesawat jumbojet yang sebagi motherships, mulai bergabung dengan Virgin Galactic (perusahaan pendahulu Virgin Orbit) pada Juli 2017.
Saat ini pesawat diparkir di Long Beach, California, di mana jumbojet ini diterbangkan terakhir kalinya pada14 Januari 2023 lalu.
-RBS-