AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Kementerian Pertahanan Selandia Baru telah menerima pengiriman yang kedua dari empat pesawat patroli maritim P-8A Poseidon yang dipesan untuk Angkatan Udara Selandia Baru (RNZAF).
Kedatangan pesawat diterima oleh Menteri Pertahanan Selandia Baru Andrew Little di Pangkalan RNZAF Ohakea di Manawatu, Selandia Baru pada 21 Maret 2023.
RNZAF menerima P-8A yang kedua, tiga bulan setelah negara itu menerima pesawat pertamanya dari Boeing pada Desember 2022.
Pesawat ini akan digunakan untuk pengawasan dari udara menggantikan armada pesawat patroli maritim P-3K2 Orion yang sudah ada.
Kesepakatan kontrak senilai 1,422 miliar USD (NZD2,346 miliar) untuk pembelian empat P-8A ditandatangani oleh Pemerintah Selandia Baru dan Angkatan Laut AS pada bulan Juli 2018.
Dibandingkan P-3K2, Poseidon dapat melakukan penerbangan lebih cepat, lebih andal, dan menawarkan interoperabilitas yang lebih baik dengan sejumlah mitra, ujar Kementerian Pertahanan Selandia Baru.
Armada pesawat patroli maritim Poseidon akan dikerahkan untuk mendukung tugas pengawasan udara RNZAF demi melindungi Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) negara itu dan wilayah kepentingan lainnya seperti wilayah Pasifik Selatan dan Samudra Selatan.
Pesawat ini akan lebih meningkatkan kemampuan operasional RNZAF dalam melakukan berbagai misi, termasuk bantuan kemanusiaan, bantuan bencana dan pencarian dan penyelamatan jarak jauh, di wilayah tersebut, serta internasional.
Pengiriman dua pesawat P-8A Poseidon berikutnya oleh Boeing, diharapkan selesai akhir tahun ini.
-Poetra-