AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Salah satu kemampuan Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) TNI Angkatan Udara, adalah melaksanakan SAR Tempur (Sarput).
Ini adalah jenis kemampuan Kopasgat dalam hal pelaksanaan SAR serta evakuasi terhadap pasukan yang berada medan pertempuran lawan.
Seorang pilot pesawat tempur misalnya, jatuh di wilayah lawan, memerlukan pertolongan berupa evakuasi. Maka ia akan ditolong oleh Tim SAR Tempur menggunakan helikopter dari udara.
Proses evakuasi Kapolda Jambi dari Hutan di Kabupaten Kerinci dengan teknik hoisting di mana helikopter sambil terbang hovering, adalah salah satu contoh bagaimana korban/pasukan dievakuasi oleh Tim Sarpur Kopasgat.
Kemampuan SAR Tempur Kopasgat diperlihatkan kepada Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto di Lanud Sulaiman, Bandung dalam Upacara Pengangkatan Menhan RI Prabwowo Subianto sebagai Warga Kehormatan Kopasgat pada 14 Maret lalu.
Didukung oleh helikopter H225M Caracal dari Skadron Udara 8, personel Kopasgat diangkut menuju Dopping Zone (DZ), sekaligus untuk memberikan tembakan bantuan oleh gunner di helikopter tersebut.
Setelah berhasil meneteralisir wilayah darat musuh, helikopter Caracal menurunkan Tim SAR Tempur Kopasgat.
Pengamanan SAR Tempur melaksanakan penetrasi untuk menemukan lokasi survivor yang berada di daerah musuh.
Selanjutnya mencari dan menentukan titik penjemputan pendaratan yang paling aman berdasarkan aspek perkiraan cuaca, medan, dan musuh (Cumemu).
Setelah tanda titik jemput disiapkan dan dipastikan aman, helikopter H225M dengan call sign “Cougar Flight” itu melaksanakan penetrasi menggunakan teknik Air Landed.
Selanjutnya H225M membawa survivor terbang menuju tempat penanganan medis.
-Poetra-