AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Kepala Staf Angkatan Udara AS (USAF) Jenderal CQ Brown mengatakan bahwa USAF ingin memensiunkan semua armada A-10 Thunderbolt II (Warthog) pada tahun 2029. Namun demikian, hingga saat ini Kongres AS tidak setuju dengan usulan tersebut.
Meskipun A-10 dikenal dan dicintai karena peran dukungan udara jarak dekat di Irak dan Afghanistan selama dua dekade terakhir, kata Brown, USAF memandang bahwa pesawat yang terbang rendah dan bergerak lambat tidak akan mampu bertahan dalam pertempuran melawan negara dengan pertahanan udara modern seperti China.
USAF telah berulang kali meminta izin dari Kongres untuk mulai menghentikan A-10 dan sebagai gantinya menggunakan dana tersebut untuk mendatangkan jet baru. Namun, usulan tersebut terus menerus ditolak oleh Kongres setiap hingga anggaran fiskal 2023 disahkan.
Seperti diberitakan Defense News, USAF tahun ini akan mulai memensiunkan 21 A-10 pertamanya. Hal itu dikatakan Brown kepada para wartawan di acara Simposium Perang AFA Asosiasi Angkatan Udara dan Luar Angkasa di Aurora, Colorado pada hari Selasa.
Dengan pengurangan tersebut, stok A-10 di layanan USAF akan berkurang dari 281 menjadi 260 unit.
Pesawat yang akan dipensiunkan tersebut berasal dari skadron Air National Guard di Fort Wayne, Indiana di mana skadron tersebut akan beralih kembali ke jet tempur F-16 dengan jumlah yang sama.
Brown menambahkan, USAF berharap untuk melanjutkan pengurangan secara bertahap tersebut.
“Saya akan mengatakan bahwa dalam lima atau enam tahun ke depan, kita mungkin akan kehabisan stok A-10,” ujarnya.
Dalam perang di masa depan, lanjut Brown, Angkatan Udara AS membutuhkan pesawat yang dapat melakukan banyak peran, sementara kegunaan A-10 sangat terbatas.
Komando tempur saat ini tidak memiliki permintaan untuk A-10, lanjut Brown. Akan sangat sulit bagi satuan untuk menugaskannya karena pesawat tersebut hanya memiliki misi tunggal.
“A-10 adalah pesawat yang hebat… di lingkungan yang tidak terbantahkan. Tantangannya adalah, kita akan berada di lingkungan yang lebih diperebutkan di masa depan,” jelas Brown.
-Poetra-