AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan AS (DSCA) pada 7 Maret 2023 mengumumkan bahwa Departemen Luar Negeri AS telah menyetujui kemungkinan Penjualan Militer Asing (FMS) kepada Pemerintah Australia untuk pembelian rudal antitank FGM-148F Javelin.
Pembelian sebanyak 255 rudal, dukungan logistik beserta bantuan teknisnya ini diperkirakan menelan biaya hingga 60,18 juta dolar.
Sebagai kontraktor utamanya adalah Javelin Joint Venture (JJV), perusahaan kerja sama antara Lockheed Martin dan Raytheon Missiles and Defense.
Mengenai FGM-148 Javelin atau Advanced Anti-Tank Weapon System-Medium (AAWS-M), adalah sistem sistem antitank portabel yang beroperasi sejak tahun 1996.
Mengadopsi fitur fire-and-forget menggunakan panduan infra merah otomatis, memungkinkan pengguna mencari perlindungan segera setelah peluncuran.
Hal ini berbeda dengan rudal antitank dengan sistem panduan kabel, yang mengharuskan pengguna untuk memandu senjata selama pertempuran.
Hulu ledak high-explosive anti-tank (HEAT) pada Javelin dapat mengalahkan tank tempur utama (MBT) modern dengan serangan dari atas, di mana armor mereka paling tipis. Dengan jangkaun tembak hingga jarak 2.500 m.
Selain digunakan melumpuhkan MBT dan kendaraan tempur lainnya, FGM-148 Javelin juga dapat diigunakan melawan membongkar benteng pertahanan lawan.
-RBS-