AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Elbit Systems mengabarkan melalui situs resminya (7/3), bahwa perusahaanya telah mendapatkan pesanan drone intai Hermes 900 Kochav (Bintang) yang ke-120.
Berdasarkan riwayatnya, drone kelas MALE (medium altitude long endurance) ini dikembangkan Elbit Systems berdasarkan drone intai Hermes 450, salah satu drone militer yang paling banyak digunakan di dunia.
Prototipe pertama Hermes 900 sukses menjalani penerbangan pertamanya pada 9 Desember 2009 dan mulai berdinas di Angkatan Udara Israel sejak tahun 2012.
Sejak itu, Hermes 900 telah dipilih oleh lebih dari 20 pelanggan di seluruh dunia, menjadikannya satu-satunya drone MALE yang beroperasi di lima benua.
Pengguna Hermes 900 di luar Israel, di antaranya adalah Azerbaijan, Brazil, Chili, Filipina, Islandia, Kanada, Kolombia, Meksiko, Swiss, Portugis, dan Thailand.
Jumlah signifikan Hermes 900 yang dipesan dan telah dikirim ke pelanggan membuktikan keunggulan kompetitifnya yang menggabungkan kecanggihan teknologi dan keandalan kinerjanya.
Mengenai spesifikasinya, Hermes 900 berdimensi panjang 8,3 m, rentang sayap 15 m, dan kapasitas muatan 350 kg. Pesawat dioperasikan oleh dua kru di darat.
Sebagai penggeraknya adalah sebuah mesin pusher Rotax 914, berdaya 86 kW. Drone ini memiliki kecepatan terbang maksimum 220 km/jam, ketinggian terbang hingga 9.100 m, dan daya tahan terbang 36 jam.
Opsi muatan untuk Hermes 900 termasuk sensor elektro-optik/inframerah, radar bukan sintetis/indikasi target pergerakan darat, komunikasi dan intelijen elektronik, peperangan elektronik, serta sensor hiperspektral.
Mengenai pengalaman perangnya, Hermes 900 pertama kali digunakan oleh Israel selama Operation Protective Edge pada Juli 2014 selama konflik Israel–Gaza.
Sementara negara asing yang menggunakan Hermes 900 dalam palagan sebenarnya adalah Azerbaijan yang membelinya (2 unit) dari Israel tahun 2017 dan menggunakannya selama Perang Armenia-Azerbaijan 2020.
-RBS-