AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – PT PAL Indonesia sukses melaksanakan Live Firing Test (uji penembakan langsung) Kapal Cepat Rudal (KCR) 60M ke-5.
Pengujian dilaksanakan pada 24–28 Januari 2023 meliputi uji blast kekuatan pondasi, uji tembak sasaran pesawat udara, dan uji penembakan lainnya.
Pengujian persenjataan yang dilaksanakan di perairan laut Madura ini bertujuan untuk memastikan kinerja radar, perlengkapan senjata, dan sistem tempur bekerja dengan baik ketika dioperasikan di laut lepas.
KCR 60M ke-5 yang diberi nama KRI Kapak-625 oleh TNI AL ini dirancang mampu menghancurkan target permukaan dan target udara.
PT PAL menerangkan, proses instalasi senjata, integrasi sistem sensor dan senjata, telah dilaksanakan sebelum rangkaian pengujian kelaikan tempur.
Diharapkan, dengan keberhasilan tes ini, KCR 60M ke-5 dapat meningkatkan kekuatan yang optimal dalam penembakan senjata pada mode combat.
Rangkaian pengujian diawali dengan uji kekuatan pondasi pada tanggal 24 Januari 2023. Pengujian ini bertujuan untuk memastikan tidak ada kerusakan akibat proses welding atau operasional kerja dari struktur pondasi senjata (naval gun 57 mm) dan dek kapal.
Kegiatan pengujian dilanjutkan dengan uji tembak sasaran udara yang melibatkan pesawat tanpa awak (target drone).
Terdapat dua mode tes yang dilaksanakan, yakni posisi terbang pesawat dengan pola geostationary dengan altitude 200 m di atas permukaan air laut serta pola singular mengelilingi own unit dengan ketinggian 300 m di atas permukaan air laut.
Pada tanggal 26 Januari 2023, uji penembakan sasaran udara selesai dilaksanakan dengan hasil yang memuaskan sesuai dengan yang dimandatkan dalam kontrak.
Kegiatan Live Firing Test juga untuk memonitor kemampuan Combat Management System (CMS) dan C-Fire Control System.
KCR 60M ke-5 telah dilengkapi dengan meriam 57 mm yang dapat dikendalikan melalui jarak jauh menggunakan panel atau kontak langsung dengan senjata (semi otomatis).
Dengan telah dilaksanakannya sesi rangkaian pengujian persenjataan ini, KCR 60M ke-5 pun tak lama lagi akan diserahkan ke TNI AL sebagai penggunaannya.
-RBS-