AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Perang yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina tidak menyurutkan langkah Moskow untuk mengirimkan bantuan pesawat dan helikopter kepada Mali yang menjadi negara sekutu Rusia di Afrika.
Bahkan dengan konflik yang sedang berlangsung di Ukraina, Rusia terus memenuhi komitmen internasionalnya dan telah mengirim lebih banyak pesawat ke mitra strategis dalam skenario pertahanan dan keamanan di Afrika tersebut.
Yang terbaru, Moskow telah mengirimkan delapan pesawat tambahan ke Mali. Pesawat akan digunakan oleh Angkatan Bersenjata Mali untuk menghadapi eksodus massal pasukan asing dari negara Sahel itu.
Minggu lalu Mali menerima pengiriman paket pesawat bekas dari Rusia. Terdiri dari dua helikopter Mil Mi-17, lima pesawat latih L-39C Albatros, dan satu pesawat serang darat Su-25 Frogfoot.
L-39, meskipun awalnya dirancang untuk fungsi pelatihan, juga dapat digunakan sebagai pesawat serang.
Tujuh dari delapan pesawat yang ditransfer ke Mali telah menggunakan corak Angkatan Udara Mali. Tetapi satu L-39ZA Albatros masih menggunakan kamuflase asal Rusia.
Upacara serah terima resmi pesawat militer tersebut berlangsung pada Kamis, 19 Januari 2023, di Paviliun Kepresidenan Bandara Internasional Presidente Modibo Keita.
Kumpulan pesawat baru ini tiba hanya beberapa bulan setelah Rusia mengirimkan lima pesawat serang ringan L-39C Albatros, helikopter serang Mi-35, dan satu pesawat dukungan udara jarak dekat Su-25 Frogfoot.
Kepala Angkatan Udara Mali Jenderal Alou Boi Diarra memuji pengiriman terbaru pesawat dari Rusia.
-JDN-