AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Pabrik senjata milik negara asal Bandung, PT Pindad (Persero), memiliki produk unggulan senapan untuk pertempuran jarak dekat (Close Quarter Battle) seperti perang kota atau kontra terorisme.
Produk tersebut adalah pistol mitraliur atau populer dengan istilah Submachine Gun (SMG) yang diberi kode PM3 dan senapan serbu model SS2-V5.
PM3 menggunakan munisi kaliber 9 x 19 mm parabellum yang dapat mengenai target secara akurat hingga jarak 75 meter. Senapan ini dibekali magasin berisikan 30 peluru.
Senjata ini menggunakan mekanisme gas yang dioperasikan, meninggalkan mekanisme blowback yang digunakan pada varian pendahulunya PM2.
Terdapat rail pada bagian atas receiver serta bagian kiri, kanan, dan bawah dari handguard yang dapat digunakan untuk memasang berbagai jenis aksesoris.
Untuk spesifikasinya, PM3 memiliki panjang 72 cm dan 48,4 cm saat popor dilipat. Sementara panjang larasnya 21 cm. Berat tanpa magasin hanya 3,15 kg.
Kemudian mengenai SS2-V5, senapan ini menggunakan munisi kaliber 5,56 x 45 mm, yang memiliki jarak tembak efektif hingga jarak 200 m. Magasinnya berisi 30 peluru.
Dibandingkan keluarga senapan serbu SS2 lainnya, popor lipat pada SS2-V5 telah diganti menggunakan model lipat teleskopik dengan desain yang terlihat lebih modern.
Pada bagian handguard, disematkan rail pada kiri, kanan, atas, dan bawah untuk memasang berbagai aksesoris.
Pada rail bawah, sudah terpasang sebuah vertical foregrip yang dapat menambah kenyamanan dalam penggunaannya.
Selain itu, pisir model carry handle diganti dengan model lipat pada rail.
Pisir dan pejera ini dapat diganti dengan berbagai jenis teleskop yang dipasang pada rail senjata.
Untuk spesifikasinya, SS2-V5 memiliki panjang 75,5 cm, popor terlipat panjangnya 52,8 cm, dan panjang larasnya 25,5 cm.
Berat kosongnya hanya 3,35 kg dan berat isi 3,71 kg.
-RBS-