AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Inggris tidak mengesampingkan kemungkinan untuk mentransfer rudal jelajah Storm Shadow ke Ukraina, kata Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace dalam sebuah wawancara dengan Times Radio.
‘Saya tidak akan berspekulasi tentang jenis senjata yang dipasok. Rusia ingin tahu senjata apa yang bisa kami transfer ke Ukraina untuk mendukungnya. Kami akan membahasnya dengan Ukraina berdasarkan kebutuhan dan kemampuan teknis mereka,” tambah Wallace, seperti diberitakan oleh UBN News (16/12).
Mengenai Storm Shadow, ini adalah rudal jelajah jarak jauh berkemampuan siluman yang dikembangkan bersama oleh Inggris dan Perancis.
Proyeknya dijalankan tahun 1994 oleh perusahaan pertahanan British Aerospace dari Inggris dan Matra mewakili Perancis. rudal mulai berdinas sejak 2002.
Storm Shadow adalah sebutan senjata Inggris. Sedangkan dalam layanan Perancis disebut SCALP-EG (Système de Croisière Autonome à Longue Portée – Emploi Général atau General Purpose Long-Range Cruise Missile)
Storm Shadow merupakan rudal jelajah yang diluncurkan dari udara. Rudal dapat meluncur pada ketinggian rendah 30-40 m dengan jangkauan hingga 550 km. Sistem bimbingannya menggunakan
Inersia, GPS, dan TERPROM.
Untuk spesifikasinya, Storm Shadow memiliki berat 1.300 kg dengan hulu ledak seberat 450 kg. Panjangnya 5,1 m, diameter 48 cm, dengan bentang sayap saat meluncur sepanjang 3 m.
Sebagai penggeraknya menggunakan mesin turbojet Turbomeca Microturbo TRI 60-30 yang menghasilkan daya dorong 5,4 kN. Kecepatan maksimumnya 1.000 km/jam.
Selain digunakan oleh Inggris dan Perancis, Storm Shadow juga diekspor ke Mesir, UEA, Qatar, Arab Saudi, India, Yunani, dan Italia.
Sebagai platform peluncuran rudal Storm Shadow saat ini adalah jet serang Tornado, jet tempur Typhoon, Mirage 2000, dan Rafale.
Andai rudal ini jadi di transfer ke Ukraina, tak disebutkan apakah akan digunakan oleh pesawat Su-24, Su-27, atau MiG-29.
Pastinya akan dimodifikasi sistemnya dulu agar dapat diluncurkan dari jet buatan era Uni Soviet tersebut.
-RBS-