AIRSPACE REVIEW (airspacer-review.com) – Pada gelaran Indo Defence 2022, PT Dirgantara Indonesia (PTDI) menandatangani MoU dengan pabrik helikopter kenamaan Sikorsky (anak perusahaan Lockheed Martin) dari Amerika Serikat.
Kedua perusahaan bersepakat untuk bersama-sama menjajaki potensi penjualan, produksi, dan pengiriman helikopter Sikorsky S-70i Black Hawk ke Indonesia.
Diharapkan, helikopter Black Hawk dapat dioperasikan oleh ketiga matra TNI.
Diketahui, TNI AU mengandalkan NAS-332 Super Puma dan EC725 Caracal. TNI AD memiliki NBell 412 dan Mi-17. Sedangkan TNI AL mengoperasikan NBell 412 dan AS565 Panther.
Peluang terbuka untuk penjualan ke Indonesia datang dari Pusat Penerbangan TNI AD (Puspenerbad) yang tertarik untuk mengakuisisi S-70i.
Keinginan ini pernah disampaikan oleh Jenderal Andika Perkasa ketika menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat. Pada saat itu sedang meninjau latihan bersama (latma) antara TNI AD dan US Army bertajuk Garuda Shield ke-15 pada 1-14 Agustus 2021.
Mengenai S-70 Black Hawk nama yang dipakai untuk pasar global (UH-60 untuk AS) ini dikembangkan sebagai vpenerus heli angkut serbaguna Bell UH-1 pada awal 1970-an.
Untuk spesifikasinya, S-70i dioperasikan oleh dua kru (pilot dan kopilot) serta dapat mengangkut 11 pasukan bersenjata.
Sebagai penggeraknya dua mesin turboshaft General Electric T700-GE-701D, masing-masing berdaya 1.940 shp (1.450 kW).
Memiliki kinerja dengan kecepatan maksimum 361 km/jam, ketinggian terbang hingga 6.100 m dan jangkaun operasi 460 km.
Selama pameran Indo Aerospace 2022 (bagian dari gelaran Indo Defence 2022), S-70i Black Hawk milik AU Kerajaan Brunei turut ambil bagian demo dinamis di Terminal Selatan Lanud Halim Perdanakusuma.
-RBS-
Tidak yakin usa mau berbagi ilmu, produk alutsista dari as hanya untuk nakuti aja, gak bisa buat perang…macam macan ompong