AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Sebagai bagian dari operasi militer khusus untuk membebaskan Donbass, pilot helikopter serang Rusia memiliki beragam misi yang harus dilakukan.
Mereka terbang, menembak dengan akurat menggunakan amunisi kaliber besar dan juga melakukan berbagai trik.
Misalnya, trik untuk menipu MANPADS musuh. Rute penerbangan yang sama tidak pernah digunakan dua kali.
Helikopter terbang dalam kelompok campuran, yaitu Mi-8, Mi-28, Mi-35, dan Ka-52 di mana masing-masing heli memiliki tugasnya sendiri.
“Jika Mi-24 dijuluki kendaraan tempur infanteri terbang, maka kami Mi-28N sudah menjadi tank terbang. Kami melakukan tugas untuk menghancurkan kendaraan lapis baja Angkatan Bersenjata Ukraina, musuh takut pada kami,” ujar Maxim, pilot Mi-28 dalam wawancara dengan televisi Bintang Merah.
Ditambahkan bahwa penerbangan dilakukan dengan sering, diatur per shift.
“Berkat keterampilan pilot dan kemampuan alat berat, kami terbang sangat rendah, dengan roll, pitch, dan g-force yang maksimal,” lanjut dia.
Dimulai dengan pos komando yang mengirimkan koordinat target Angkatan Bersenjata Ukraina, pilot menyalakan mesin helikopter. Heli telah diisi bahan bakar dan senjata.
Mi-28 dipersenjatai dengan meriam 30 mm dan empat blok roket terarah, di setiap sisi.
Roket bisa menggunakan kaliber yang berbeda, yang maksimum lebih sering digunakan untuk menghancurkan kendaraan lapis baja berat dan area yang berbenteng.
Yang pertama melakukan penyerangan Mi-28, sementara Mi-35 akan melindungi mereka. Lalu Mi-8 dengan kelompok pendukung tembakan bersiaga jika awak Mi-28 ditembak jatuh dan kru harus diselamatkan.
Rute setiap serangan mendadak itu unik. Terkadang pilot dan navigator terbang melewati penyergapan musuh dengan MANPADS selama berjam-jam.
Mi-28 memasuki ke area peluncuran. Rudal masuk ke daerah sasaran yang ditetapkan.
Helikopter turun tajam, melepaskan perangkap panas dan berbelok curam dengan roll hingga 90 derajat, meninggalkan area yang terkena dampak.
-Jaden-