Bom Ninja, sebutan untuk rudal R9X Hellfire yang menewaskan pemimpin Al Qaeda

R9X Hellfire

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Rudal terbaru R9X (AGM-114R9X) Hellfire yang disebut-sebut sebagai senjata yang digunakan untuk menyerang pemimpin Al Qaeda Ayman al-Zawahiri di balkon rumahnya di Afghanistan akhir pekan lalu, sering disebut juga sebagai Bom Ninja (Ninja Bomb).

Sebutan lainnya adalah Flying Ginshu. Ini adalah jenis rudal Hellfire untuk menyasar target terpilih sehingga tidak menimbulkan korban yang lebih besar dari pihak sipil.

Rudal bisanya diluncurkan dari sebuah drone yang terbang, baik pada siang maupun malam hari sesuai misi yang dijalankan.

Militer AS dilaporkan menggunakan dua rudal canggih R9X Hellfire dalam serangan di Afghanistan. Diwartakan, Ayman al-Zawahiri saat itu sedang berdiri di balkon rumahnya.

Keesokan harinya, foto-foto rumah itu sudah beredar di lini masa dengan kerusakan berupa lubang besar di bagian rumah dan tidak terjadi bekas kebakaran.

Ini semakin meyakinkan bahwa senjata yang digunakan bukan senjata berhulu ledak.

R9X merupakan versi modern dari rudal AGM-114 Hellfire, rudal yang dirancang khusus sebagai rudal antitank pada 1980-an.

Hellfire sendiri merupakan akronim dari Heliborne, Laser, Fire, and Forget Missile.

Senjata presisi tinggi ini telah dimodifikasi berkali-kali, terutama setelah serangan 9/11 pada tahun 2001.

Sebagai Bom Ninja, rudal ini tidak dilengkapi dengan bahan peledak, tetapi memiliki enam bilah berputar di badannya. Fungsi bilahan ini seperti pisau, untuk mengiris mangsanya.

R9X memiliki Panjang lebih dari 1,5 m dan beratnya lebih dari 45 kg.

Rudal buatan Lockheed Martin ini tidak meninggalkan jejak seperti cangkang yang terbakar.

Tujuan utama dari dibuatnya rudal tak berhulu ledak ini adalah seperti disebutkan di awal agar tidak menimbulkan korban yang banyak. Maka dari itu disebut target terpilih.

Sebelum al-Zawahiri terbunuh oleh rudal R9X, senjata ini telah digunakan dalam serangkaian operasi khusus lainnya, termasuk di ibu kota Yaman Sana pada Januari 2019.

Pada saat itu, militer AS menggunakan rudal ini untuk meluncurkan serangan presisi terhadap Jamal al-Badawi, yang dituduh berada di balik serangan mematikan terhadap USS Cole di Yaman pada tahun 2000.

Selain membunuh al-Badawi, Pentagon konon menggunakan rudal R9X untuk membunuh Ahmad Hasan Abu Khayr al-Masri, yang dikenal sebagai Wakil Umum al-Zawahiri, di provinsi Idlib, Suriah pada akhir Februari 2017.

-Poetra-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *