Turki buka Selat Bosphorus agar kapal Rusia bisa bawa S-300

Kapal kargo Rusia Sparta IIREUTERS
ROE

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) –Turki pada tanggal 28 Agustus lalu membuka Selat Bosphorus agar kapal Sparta II yang membawa sistem pertahanan udara S-300 dari Suriah dapat melintasi selat itu.

Hal ini menjawab pertanyaan publik bagaimana sistem S-300 dapat dibawa pulang oleh Rusia dari Suriah menuju armada Laut Hitam.

Boeing_contoh2

Seperti diketahui sistem rudal antipesawat S-300PMU-2 yang ditempatkan Rusia di Suriah telah dibawa pulang melalui pelabuhan Tartus. Media Barat menyebut, Rusia telah kekurangan rudal untuk berperang melawan Ukraina.

Mengutip Bulgarian Military, Kementerian Luar Negeri Ukraina menyatakan keprihatinan kepada Duta Besar Turki tentang berlalunya kapal Sparta II yang disewa oleh Kementerian Pertahanan Rusia.

Pada 29 Agustus, Duta Besar Turki untuk Ukraina Yagmur Ahmet Guldere diundang ke Kementerian Luar Negeri Ukraina. Wakil Menteri Mykola Tochytsky memberinya nota verbal dari Kementerian Luar Negeri Ukraina.

Tochitsky mengatakan, menurut ketentuan Konvensi Rezim Selat 20 Juli 1936, kapal tersebut termasuk dalam definisi kapal perang.

Terlepas dari ketidaksenangan yang diungkapkan oleh pihak berwenang Ukraina, Turki memiliki hak untuk mengizinkan kapal perang Rusia melewati Bosphorus.

Pada akhir Februari lalu, Turki memutuskan untuk menutup Bosphorus dari pihak-pihak yang bertikai.

“Konflik ini sudah berubah menjadi perang; dalam situasi ini, kami menerapkan sesuai (Konvensi Montreux) ke salah satu pihak (dalam konflik) – Rusia atau Ukraina,” kata Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu, dikutip oleh situs web Turki Duvar.

Setelah pidatonya, Mevlut Cavusoglu segera mengingatkan kedua pihak yang bertikai bahwa Pasal 19 konvensi memberikan pengecualian.

“Jika kapal negara yang berperang kembali ke pelabuhannya sendiri, ada pengecualian. Kami akan secara transparan menerapkan semua ketentuan Konvensi Montreux,” kata Cavusoglu.

Setelah pihak berwenang Ukraina mengklasifikasikan Sparta II sebagai kapal perang, Turki berhak mengizinkannya kembali ke pelabuhannya sendiri.

Dengan demikian, Turki tidak melanggar Konvensi Montreux dan terus mematuhinya secara ketat dan transparan.

-Jaden-

One Reply to “Turki buka Selat Bosphorus agar kapal Rusia bisa bawa S-300”

  1. Turkey closed the Straits to the military warships according to the Montreux Convention article 20.
    United Nations Convention on the Law of the Sea. Article 29 defines the warship. The ship has to be manned by a crew which is under regular armed forces discipline. Civilians managed Sparta II. A lack of information may have driven you to the wrong comment.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *