AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Selain mengembangkan wahana terbang tanpa awak berkemampuan VTOL (terbang mendarat vertikal) NI-500VT untuk kebutuhan militer, perusahaan kedirgantaraan KAI Korea Selatan juga mengembangkan versi sipil secara simultan.
Pesawat yang dinamai sebagai UAM (Urban Air Mobility) ini adalah sebuah wahana transportasi penumpang perkotaan masa depan yang dapat menghindari kemacetan dan bisa terbang secara otonom atau tanpa pilot.
KAI telah memperkenalkan konsep UAM-nya di hadapan publik pada pameran ADEX 2021 yang diselenggarakan tanggal 19-23 Oktober 2021 di Seoul.
UAM terdiri dari dua varian utama yakni untuk transportasi perkotaan yang dapat mengangkut lima penumpang dan versi kargo tak berawak baik untuk kegunaan sipil maupun militer.
UAM yang dijuluki Shape A ini dapat melaju dengan kecepatan maksimum 250 km dan jarak jelajah hingga 100 km.
UAM dibekali mesin hibrida, dengan rotornya digerakkan motor listrik. Terdapat empat rotor utama di sayap depan model tekuk (tilt rotor) dan empat rotor dibelakang untuk membantu proses tinggal landas dan mendarat.
Untuk mewujudkan UAM ini, KAI tengah fokus pada teknologi motor listrik dan tingkat kebisingannya hingga 2025.
Pesawat berukuran skala kecil akan mulai diuji coba pada 2024 sedangkan UAM versi skala penuh akan dimulai tahun 2025.
KAI belum merilis spesifikasi dan performa UAM rancangannya, tapi ditargetkan mulai tersedia pada 2029 mendatang.
Di Korea Selatan, UAM buatan KAI ini akan bersaing dengan produk serupa dari Hyundai Motor Group dan Hanwha Systems, SK Telecom, dan Lotte.
-RBS-