AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Aergility Corporation yang berbasis di Florida, Amerika Serikat telah mengembangkan drone hibrida otonom bernama ATLIS.
Drone ini ditujukan untuk pengiriman kargo jarak jauh ke daerah yang sulit diakses atau berbahaya.
Seperti diketahui, di tempat-tempat dengan infrastruktur yang belum berkembang, rusak, atau terbatas, terutama di daerah terisolir atau terkena bencana alam dibutuhkan wahana transportasi khusus untuk membawa kargo.
Kebutuhan tersebut seperti membawa muatan peralatan khusus (tools), air minum, tenda, obat-obatan, bahan bangunan, atau perbekalan lainnya.
Prototipe drone berkemampuan VTOL (terbang dan mendarat vertikal) ATLIS mulai diperkenalkan pada konferensi XPONENTIAL 2022 AUVSI.
Sebagai penggerak, ATLIS menggunakan enam rotor listrik berdiameter 2,74:m, digunakan selama proses terbang dan mendarat.
Sementara untuk bergerak maju ATLIS menggunakan sebuah mesin turboprop multifuel 90 kW, yang juga mengisi ulang baterai untuk rotor yang sedang terbang.
Drone ini memiliki kecepatan terbang jelajah hingga 100 mph atau 160 km/jam.
Barang bawaan disimpan dalam ruang 40 kaki kubik (1.132 liter), yang dapat dibuka dari belakang pesawat untuk memudahkan bongkar muat.
ATLIS mampu membawa muatan kargo hingga 227 kg, dan menerbangkannya sejauh 483 -965 km menuju titik yang di tuju.
-RBS-