Airspace Review

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Kementerian Pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) pada 23 Februari 2022 mengumumkan akan membeli 12 jet latih lanjut L15 Falcon (JL-10) buatan Hongdu, China dengan opsi menambah 36 unit di masa depan.

Kesepakatan telah dicapai antara Dewan Ekonomi Tawazun dengan China National Aero-Technology Import & Export Corporation (CATIC).

CEO Dewan Ekonomi Tawazun Yang Mulia Tariq Abdul Rahim Al Hosani mengatakan, keputusan ini diambil sebagai langkah diversifikasi sumber persenjataan dan modernisasi berkelanjutan unit Angkatan Udara dan Angkatan Bersenjata UEA.

“Kami telah mencapai tahap akhir negosiasi dengan pihak China, dan kesepakatan akhir akan segera disimpulkan,” ujarnya.

Ditekankan bahwa keragaman merupakan salah satu ciri Angkatan Bersenjata UEA untuk mendapatkan kemampuan terbaik sesuai dengan kebutuhan untuk mencapai tujuan strategis.

Dia meyakini teknologi yang dikembangkan CATIC merupakan teknologi canggih dengan keunggulan kompetitif di tingkat global.

Dewan Ekonomi Tawazun mengelola pengadaan dan kontrak Angkatan Bersenjata dan Polisi Abu Dhabi.

Dewan ini bekerja dengan mitra strategisnya untuk meningkatkan kemampuan pertahanan negara dan mencapai prioritas strategis.

Pengembangan bidang teknologi maju berkelanjutan, ujarnya, berkontribusi pada pencapaian visi negara membangun sektor pertahanan yang dikembangkan dan melayani tujuan masa depan UEA.

Mengenai L15, pesawat ini merupakan turunan dari jet latih JL-10 yang pertama kali beroperasi di PLAAF tahun 2010.

Jet ringan China ini dinilai memiliki biaya operasi yang sangat rendah namun berkemampuan tempur canggih.

Peningkatan penting pada pesawat ini termasuk integrasi radar PESA dengan jangkauan deteksi lebih dari 110 km.

Pesawat juga dapat membawa jammer untuk misi serangan elektronik.

L15 mampu terbang hingga kecepatan Mach 1,4 dan memiliki kemampuan manuver yang tinggi.

-RNS-