AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Meningkatnya ketegangan di kawasan perbatasan antara Rusia dan Ukraina telah mendorong sejumlah negara menyiagakan kekuatannya untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Tidak ketinggalan bagi sebagian besar negara anggota NATO dan Amerika Serikat tentunya.
Washington hari ini telah menambah jumlah jet tempur F-15E Strike Eagle di Pangkalan Udara Amari, Estonia. Sementara Denmark mengirim armada F-16 ke Pangkalan Udara Siauliai di Lithuania.
Kehadiran jet-jet tempur andalan itu, untuk mengantisipasi pengerahan armada Su-35 oleh Rusia ke Belarusia di mana kedua negara melakukan latihan militer bersama.
Seperti diketahui, selusin Su-35 telah dikerahkan oleh Angkatan Dirgantara Rusia ke Belarusia untuk melaksanakan latihan militer.
Selain Denmark, Polandia telah lebih dulu mengirimkan armada F-16 nya ke wilayah Baltik sejak awal Desember 2021.
Pesawat-pesawat tersebut memang secara kebetulan sedang mendapatkan giliran untuk melaksanakan misi Baltic Air Policing (BAP) di bawah payung NATO.
Di Amari, kawanan F-15E USAF bergabung dengan detasemen F-16 dari Belgia. Keduanya akan melaksanakan misi Peningkatan Kepolisian Udara (eAP).
Dengan melaksanakan misi tersebut, kata Kepala Staf Markas Komando Udara Sekutu Mayor Jenderal Jöerg Lebert, diharapkan dapat memberikan pengawasan konstan terhadap wilayah udara Sekutu di wilayah itu.
Untuk diketahui, sejak 2014 Aliansi NATO telah menerapkan Assurance Measures dengan tujuan mengamankan Sekutu di sepanjang sisi timur.
Salah satu alat dalam rangkaian tindakan ini adalah konsep eAP yang menunjukkan solidaritas NATO, tekad kolektif, dan kemampuan untuk beradaptasi dan meningkatkan misi pertahanan dan pencegahan.
-Poetra-