AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Selain Afrika Selatan, Mesir termasuk memiliki industri senjata yang cukup mumpuni mewakili negara-negara di benua Afrika. Salah satunya sebagai penghasil kendaraan tempur (ranpur).
Di antara produsen ranpur dari Negeri Piramida ini adalah International Marathon United Technology Group (IMUT) dengan produknya ST-100 dan ST-500.
Awalnya kedua ranpur ini dikembangkan oleh SAKSA Technologies dari Afrika Selatan pada 2016. Perusahaan ini milik seorang pengusaha Mesir.
Selanjutnya perusahaan tersebut dipindahkan ke Mesir tahun 2018 dan berganti nama menjadi IMUT dalam kemitraan dengan militer Mesir.
Penampilan perdana ST-100 dan ST-500 di hadapan publik dilaksanakan saat pertahanan EDEX 2018 di Kairo, Mesir.
Untuk profilnya, ST-100 merupakan jenis MRAP (Mine Resistant Ambush Protected) yang memiliki berat 14.500 kg dan muatan 3.500 kg. Ranpur ini dapat memuat hingga 10 pasukan termasuk pengemudi.
Kendaraan dibekali mesin diesel Cummins ILS 8.900 cc yang menghasilkan daya 450 hp. Kecepatan laju tertinggi mencapai 115 km/jam dan jangkauan 700 km.
Tingkat perlindungan balistiknya hingga STANAG Level 4 yang tahan terhadap peluru kaliber 12,7 dan 14,5 mm. Sedangkan perlindungan terhadap ledakan ranjau atau IED setara 10 kg TNT.
Sementara untuk profil ST-500, beratnya mencapai 8.000 kg dan dapat membawa 2.500 kg muatan. Kendaraan dapat menampung enam prajurit termasuk pengemudi.
Sebagai tenaga penggeraknya, ST-500 menggunakan mesin diesel Cummins QSB 6.700 cc yang menghasilkan daya 275 hp dan memberikan kecepatan tertinggi 135 km/jam.
ST-500 memiliki tingkat perlindungan hingga CEN Level SR6/SR7 yang tahan terhadap peluru senapan serbu kaliber 5,56 mm dan 7,62 mm.
Saat ini baik ST-100 dan ST-500 telah digunakan oleh Angkatan Darat Mesir dan telah dikerahkan ke Sinai untuk menghadapi kelompok teroris ISIS sejak awal Januari 2021 lalu.
-RBS-