AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Gulfstream G550 merupakan pesawat jet bisnis buatan Gulfstream Aerospace, Amerika Serikat yang dijadikan basis sebagai pesawat peringatan dini dan kontrol udara oleh Israel. Pesawat ini juga difungsikan sebagai pesawat mata-mata Angkatan Udara Israel (IAF).
Diberi nama G550 Oron, pesawat terbaru tersebut diterima oleh Skadron ke-122 “Nachson” IAF untuk melaksanakan fungsi intelijen, pengawasan, dan pengintaian (ISR).
Sebelumnya, skadron ini telah menerima dua unit pesawat yang sama yang diberi nama “Shavit” dan “Eitam”.
Skuadron ke-122, yang dikenal sebagai skuadron ISR IAF, sudah mengoperasikan dua model serupa, “Shavit” (Gulfstream G500) dan “Eitam” (Gulfstream G550).
Keluarga terbaru ini diterima oleh IAF pada Minggu, 4 Maret 2021.
Wakil Komandan Skadron 122 Mayor I mengatakan, Oron memiliki kemampuan serupa dengan Shavit dan Eitam. Namun demikian, sejumlah peralatan yang ada pada pesawat ini lebih canggih.
Sebelumnya, peningkatan kemampuan telah dilakukan untuk pesawat ketiga ini.
Berbeda dengan pesawat tanpa awak, Oron membawa kru yang akan mengolah data-data secara langsung di pesawat. Hal ini memungkinkan pelaksanaan olah data secara mandiri dan kembali dari misi dengan hasil yang lengkap.
Israel mulai menggunakan G550 untuk basis pesawat mata-matanya sejak 2012. G550 sendiri diperkenalkan pertama kali oleh Gulfstream Aerospace pada 2004 dan hingga saat ini lebih dari 450 unit pesawat ini telah diproduksi.
Amit Agronov/IAF Sementara itu, Israel Aerospace Industries telah memodifikasi pesawat ini dengan beragam sensor menjadi G550 CAEW (Conformal Airborne Early Warning).
Perbedaan dengan basis pesawat aslinya terlihat dari bentuk pesawat ini yang lebih pipih karena adanya tambahan komponen conformal tersebut.
Selain Israel, Singapura juga telah memesan empat unit pesawat ini. Negara lainnya yang turut menggunakan G550 CAEW adalah Italia.
Poetra M