AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Untuk terus menjadi yang terdepan dan menjaga superioritasnya di dunia, Amerika Serikat menjadi pionir dalam pengembangan jet tempur masa depan generasi baru.
Saat ini Paman Sam telah mencanangkan pengembangan jet tempur generasi ke-6 (gen-6) yang dikenal sebagai program FX untuk Angkatan Udara (USAF) dan FA-XX untuk Angkatan Laut (USN).
Tiga kontraktor pertahanan besar yaitu Lockheed Martin, Boeing, dan Northrop Grumman telah merilis gambar konsep jet tempur calon pengganti F-15, F/A-18, dan F-22 ini.
Kemungkinan prototipenya baru akan muncul tahun 2025-2030-an.

Di luar AS, negara-negara Eropa Barat juga tengah mengembangkan jet tempur gen-6 calon penerus Rafale dan Eurofighter, (tanpa membuat jet gen-5).
Lalu Jepang yang juga meninggalkan program pengembangan jet tempur generasi kelimanya, langsung lompat ke gen-6 untuk menggantikan F-2 dan F-15J.

Pesawat tempur unggulan tanpa pilot
China juga dikabarkan sedang merilis program J-XX.
Satu dekade ke depan, jet gen-6 ini akan menjadi pesawat tempur unggulan yang dapat beroperasi dengan pesawat tanpa awak UCAV/loyal wingman.
Jet gen-6 juga (opsional) dapat dioperasikan tanpa pilot di dalam ruang kokpitnya.
Rangga Baswara Sawiyya
Penasaran kokpit pesawat2 ini seperti apa. Baru lihat salah satu proposal buat Tempest, sepertinya banyak menggunakan augmented reality.
Salah satu yang menarik juga, nyaris (atau memang) semua menggunakan mesin ganda. Sepertinya generasi ini bakal menggantikan yg High di High-Low mix. Sedangkan yang Low bakal diserahkan ke drone.