AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Latihan Penanggulangan Teror (Latgultor) berupa Operasi Pembebasan Sandera oleh Satuan Aksi Khusus (Sataksus) Komando Operasi Pasukan Khusus (Koopssus) TNI di Kepulauan Riau pada 27 November 2020 dipimpin langsung oleh Komandan Koopssus TNI Mayjen TNI Richard T.H. Tampubolon selaku Direktur Latihan.
Disimulasikan, Sataksus TNI bergerak melakukan tindakan untuk membebaskan Warga Negara Indonesia (WNI) dan Warga Negara Asing (WNA) yang telah disandera oleh kelompok teroris di tiga tempat di wilayah Tanjung Pinang dan Perairan Selat Malaka.
TNI berhasil mengendus penyusupan yang dilakukan oleh pihak teroris dengan berpura-pura menjadi karyawan salah satu perusahaan PT BAI di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), kru ABK Kapal, dan sebagai petugas kebersihan di Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) yang menawan WNI dan WNA.
Puspen TNI Untuk membebaskan tawanan tersebut, TNI telah melakukan negosiasi dengan kelompok teroris. Namun, kelompok teroris meminta tebusan berupa uang kepada pemerintah sebagai syarat pembebasan WNI dan WNA.
Kelompok teroris kemudian mengancam, tidak akan segan-segan untuk membunuh para sandera apabila permintaan tidak dikabulkan.
Namun demikian, negosiasi yang dilakukan rupanya tetap menemui jalan buntu. Akhirnya TNI mengambil tindakan dengan megnerahkan Sataksus Koopsus TNI untuk melaksanakan operasi pembebasan sandera.
Dengan sangat cepat, Sataksus Koopsus berhasil memasuki gedung dan melumpuhkan kelompok teroris yang telah melakukan penyusupan. WNI dan WNA yang disandera pun berhasil dibebaskan.
Sataksus Koopssus TNI merupakan gabungan dari pasukan elite tiga matra TNI
Dalam Latgultor ini Koopssus TNI melibatkan sejumlah personel yang tergabung dalam Sataksus TNI. Mereka berasal dari Satuan 81 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD, Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) TNI AL, dan Satuan Bravo (Satbravo) 90 Paskhas TNI AU.
Latgultor TNI merupakan tindak lanjut dari sidak yang dilakukan oleh Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto ke satuan-satuan khusus tiga matra TNI beberapa waktu lalu.
Panglima TNI melakukan sidak untuk mengecek secara langsung kesiapsiagaan dari Pasukan Khusus TNI dan meyakinkan kesiapan tempur mereka bila sewaktu-waktu dibutuhkan.
Roni Sontani