Airspace Review

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Dr (H.C.) Jakob Oetama, tokoh pers nasional yang juga pendiri Kompas Gramedia telah berpulang dalam usia 88 tahun pada Rabu, 9 September 2020 di Jakarta. Kelahiran Magelang, 27 September 1931, ini adalah sosok inspiratif yang pemikiran-pemikiran dan tindakannya, sedikit-banyak telah menginspirasi banyak orang, khususnya insan jurnalistik dan dunia usaha media maupun penerbitan.

Kompas Gramedia yang ia bangun sejak tahun 1960-an telah menjadi satu perusahaan besar di Indonesia dengan pengembangan usaha beragam mengikuti perkembangan zaman.

Majalah Intisari pertama kali dibangun oleh Jakob Oetama pada 1963 dilanjutkan dengan harian Kompas yang dibangun pada 1965. Hingga saat ini kedua media itu masih ada sekaligus menjadi saksi bagi berpulangnya sang tokoh pendiri ke tempat peristirahatan terakhirnya.

Jakob Oetama memperoleh Bintang Mahaputra dari Pemerintah Indonesia pada tahun 1973 saat menjadi anggota MPR Republik Indonesia. Oleh karenanya ia akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan.

Salah satu kesuksesan harian Kompas yang pada 2019 menempati ranking ke-5 dari deretan 200 surat kabar papan atas dunia, adalah mampu menghadirkan pemberitaan dan artikel-artikel bermutu yang mengantarkan bangsa ini ke sebuah tatanan peradaban yang maju.

Kompas mengkritik pemerintah dengan gayanya yang khas, tidak langsung menikam atau menyudutkan, namun mengkritik dengan pemahaman.

Kompas disukai banyak orang dan disegani oleh pemerintah. Kompas, nama pemberian dari Presiden pertama RI Sukarno, mampu menjadi pemandu dan memberikan arah bagi masyarakat melalu platform media, sesuai harapan sang pemberi nama.

Penulis sendiri pernah menjadi bagian dari grup Kompas Gramedia pada 1999-2017. Selama bekerja di Grup Kompas Gramedia itu, Pak Jakob Oetama senantiasa menanamkan nilai-nilai keluhuran bagi semua karyawannya.

Selamat Jalan Pak Jakob Oetama… Sang Tokoh Inspiratif.

Roni Sontani