AIRSPACE REVIEW (AngkasaReview.com) – Pesawat angkut militer yang dimodifikasi menjadi pesawat pemadam api bertambah lagi dengan hadirnya C-27J Fire Fighter dari Leonardo, Italia.
Sistem pemadam api (fire attack systems/FAS) model roll-on/roll-off di pesawat ini dibuat oleh Simplex Aerospace yang berkolaborasi dengan SCODEV Consortium dari Eropa.
Sistem ini dapat dipasang maupun dibongkar di pesawat menggunakan rel di lantai kabin selama 1 – 1,5 jam. Peralatan berupa tangki dan alat pengisi dimasukkan melalu pintu belakang pesawat (ramp door).
SCODEV membuat alat khusus penyiduk air (scooping device) untuk mengisi tangki air di kabin pesawat. Dengan alat berupa selang penyedot air ini, pesawat dapat mengisi tangki air tanpa harus kembali ke pangkalan udara terlebih dahulu.
Untuk menurunkan dan menarik selang, terdapat alat gulung dan juga alat pemutus.
Pengisian tangki dapat dilaksanakan dari ketinggian 30 kaki (9 meter). Jadi, pesawat terbang rendah di atas perairan sambil menyedot air. Pengisian tangki dilaksanakan selama 60-90 detik saja.
Setelah tangki terisi penuh, pesawat pun melanjutkan penerbangannya untuk melaksanakan misi utama. Dalam satu jam, misi pemadaman api dapat dilaksanakan sebanyak lima kali.
Volume air yang dapat diangkut dan dijatuhkan ke titik api sebanyak 10.600 liter.
Selain air, sebanyak 568 liter cairan foam peredam api dapat dibawa di tangki terpisah. Cairan ini dilepaskan menggunakan pipa bentuk “S” melalui pintu samping pesawat.
Mengutip pemberitaan Jane’s di pembukaan Paris Air Show 2019 hari ini (17/6), Leonardo menyatakan sistem ini telah menarik minat para operator C-27J di berbagai negara.
Melalui paket yang ditawarkan, C-27J Spartan dapat dimodifikasi untuk dapat membawa peralatan pemadam api dan menjalankan tugas sebagai pesawat fire fighter.
Roni Sontani