AIRSPACE REVIEW (angkasareview.com) – China pekan ini memperlihatkan senapan runduk presisi tinggi (high-precision sniper rifle) buatan dalam negeri yang akan digunakan oleh Tentara Pembebasan Rakyat (PLA).
Senapan baru ini diproyeksikan untuk menggantikan senapan runduk lama yang telah digunakan PLA selama 20 tahun yaitu QBU-88 (Type 88) kaliber 5,8 mm.
Stasiun Televisi Pusat China (CCTV) melaporkan pada Minggu (19/5), senapan baru dengan munisi kaliber 7,62 mm ini efektif ditembakkan hingga jarak 800 meter terhadap sasaran. Senapan memiliki panjang 1.150 mm dan berbobot 6,5 kg (bandingkan dengan QBU-88 yang memiliki panjang 920 mm dan berat 4,1 kg). Tidak disebutkan, apa kode (desainasi) dari senapan runduk terbaru buatan industri dalam negeri ini. Namun dijelaskan bahwa munculnya senapan runduk ini menjadi penanda signifikan dari pengembangan sniper rifle di China.
Istilah “high-precision” digunakan untuk menerangkan bahwa senapan ini memang memiliki akurasi tinggi. Senapan dapat digunakan untuk menjatuhkan sasaran berupa koin pada jarak ratusan meter. CCTV juga melaporkan, senapan ini telah dikirimkan kepada PLA.
Senapan dilengkapi bolt dan magasin yang dapat menampung lima butir peluru kaliber 7,62 mm. Bobot pelulu lebih berat dari peluru pada umumnya untuk mencapai tingkat akurasi tinggi. Senapan juga dapat dilengkapi dengan penanda sasaran pada kondisi cahaya minim sehingga bisa digunakan pada malam hari.
Untuk produk lainnya, CCTV melaporkan, China juga memperlihatkan senapan runduk anti-material QBU-10 dengan panjang 138 cm dan berat 15 kg. Senapan dengan munisi kaliber 12,7 mm ini dapat digunakan untuk melumpuhkan sasaran pada jarak 1.000 m dan masih dapat menghancurkan target berupa kendaraan hingga jarak 1.500 meter.
Roni Sontani